BOGOR - Kemitraan Indonesia-Amerika Serikat (AS) dalam berbagai bidang di tahun-tahun mendatang dipastikan akan terus meningkat. Kerja sama terbaru RI-AS kali ini ditandai dengan pembangunan fasilitas barak misi pemeliharan perdamaian kedua negara.
Setelah sebelumnya AS mendatangkan delegasi perdagangan terbesar yang terdiri dari 35 perusahaan AS untuk menjajaki investasi di Indonesia, hari ini Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk bidang politik-militer Andrew Shapiro datang ke kawasan Sentul, Bogor.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dengan didampingi Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel serta sejumlah pejabat militer Indonesia, Wamenlu Shapiro menghadiri upacara peletakan batu pertama fasilitas barak yang didanai oleh Pemerintah AS.
Kerja sama ini merupakan bagian dari misi pemeliharaan perdamaian Indonesia-AS yang akan diwujudkan melalui pembangunan Indonesian Peace and Security Center (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian).
Fasilitas yang menelan biaya sekira USD3,3 juta atau sekira Rp29,7miliar (Rp9.013) ini diperkirakan cukup untuk memuat 300 orang.
"Indonesia adalah mitra penting bagi AS di kawasan Asia. Selain itu Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia, jadi pembangunan berbagai fasilitas ini sangat penting untuk menunjang peran aktif Indonesia," ujar Wakil Menteri Luar Negeri AS Andrew Shapiro usai peletakan batu pertama fasilitas barak di kawasan Sentul, Bogor (13/2/2012).
Kontribusi AS dalam proyek ini dilakukan melalui Global Peace Operation Initiative. AS tidak hanya membantu pembangunan fasilitas barak namun juga berbagai fasilitas nasional lainnya yang terdapat di Indonesia Peace and Security Center dengan total bantuan sekira USD14 juta.
Ditambahkan Shapiro, kerja sama melalui misi perdamaian ini merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk kerja sama yang terjalin antar kedua negara.
(faj)