Share

Mantan PM Libya Ditemukan Tewas Terapung di Sungai

Aulia Akbar , Okezone · Senin 30 April 2012 08:00 WIB
https: img.okezone.com content 2012 04 30 414 620738 b67QXxjxXp.jpg Foto : Shukri Ghanem (AP)
A A A

WINA - Mantan Perdana Menteri dan Menteri Perminyakan Libya, Shukri Ghanem, ditemukan tewas kemarin di Sungai Danube yang di Kota Wina, Austria. Ghanem merupakan seorang yang mengkhianati Moammar Khadafi dan mendukung fraksi oposisi Libya.

Juru bicara kepolisian Kota Wina Roman Hahslinger mengatakan, jasad Ghanem ditemukan terapung di Sungai Danube dini hari. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan adannya penganiayaan terhadap jasad itu. Namun kepolisian sendiri belum tahu apa yang menjadi penyebab kematian mantan Perdana Menteri Libya itu, proses otopsi pun akan segera digelar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh jenazah ini. Namun, kemungkinan besar pria ini sakit dan jatuh ke dalam sungai," ujar Hahslinger, seperti dikutip Associated Press, Senin (30/4/2012).

Menurut laporan dari pejabat Austria, anggota keluarga Ghanem langsung melaporkan insiden ini ke Kementerian Luar Negeri Austria bahwa Ghanem mengalami serangan jantung. Pria berusia 69 tahun itu ditemukan tewas dengan pakaian lengkapnya, namun tidak ada kartu identitas miliknya yang ditemukan. Ghanem hanya membawa dokumen milik perusahaan di mana dirinya bekerja.

Hahslinger mengumumkan, mantan Perdana Menteri Libya itu meninggalkan kediamannya pada Minggu pagi setelah berakhir pekan bersama rekannya. Jasad Ghanem ditemukan oleh seorang pejalan kaki yang melapor pada polisi.

Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri, Ghanem menjabat sebagai Menteri Perminyakan Libya hingga 2011. Pria itu meninggalkan Libya dan pergi ke Tunisia. Setelah ke Tunisia, Ghanem pergi ke Eropa dan bersamaan dengan itu, perang Libya pun pecah. Ghanem langsung mengutarakan dukungannya kepada fraksi oposisi Libya yang berjuang untuk menumbangkan kekuasaan Khadafi.

Pria itu bahkan pernah disebut sebagai kaki tangan Khadafi pada saat Khadafi masih memerintah. Ghanem juga membela negaranya dalam kasus pengeboman pesawat Pan Am pada 1988 silam yang menewaskan 270 orang.

(AUL)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini