Topik kemacetan pun akhirnya menjadi modal kampanye calon gubernur DKI Jakarta yang akan saling bertarung memperebutkan suara di Pilgub Jakarta, 11 Juli 2012 mendatang. Setiap calon memiliki visi dan misi membenahi Ibukota, termasuk soal kemacetan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Begitu pula dengan Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Gerindra ini sudah memiliki program untuk menanggulangi kemacetan bila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Langkah awal yang akan dilakukan Jokowi adalah membenahi transportasi massal yang saat ini dianggapnya masih berantakan. Selain itu, Jokowi juga akan mengubah kebijakan lalu lintas yang ada saat ini, seperti menghapus 3 in 1.
“Lebih baik 3 in 1 itu dihapus saja, karena masih tetap macet. Kebijakan itu tidak ada gunanya dan malah dimanfaatkan oleh joki,” beber Joko Widodo saat berkunjung ke ruang redaksi Okezone, Jumat (18/5/2012).
“Sudah saatnya benahi transportasi massal. Angkutan umum bisa digratiskan atau diberi potongan harga. Yang pasti harus ada otoritas yang mengurusi masalah transportasi massal agar bus, KRL, bus Transjakarta atau monorel bisa saling terintegrasi,” tutup Jokowi.
(zwr)