Share

Mabes Militer Damaskus Diserbu

Aulia Akbar , Okezone · Rabu 05 September 2012 07:25 WIB
https: img.okezone.com content 2012 09 05 412 685231 WBRWti97Zg.jpg Foto : Ledakan di Suriah (reuters)
A A A

AMMAN - Oposisi Suriah dikabarkan membombardir markas besar militer Suriah yang terletak di pusat Kota Damaskus. Serangan itu juga melukai beberapa orang.

Laporan mengenai ledakan bom di markas besar militer di Distrik Abu Rummaneh juga diberitakan oleh media Pemerintah Suriah. Bersamaan dengan itu, pasukan Presiden Bashar al Assad mulai menghancurkan bangunan-bangunan yang di wilayah yang dikuasai oposisi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Operasi ini ditujukan untuk menyerang pasukan Assad yang membantai warga Suriah. Bom sudah ditanam di dalam markas besar militer," ujar salah seorang pejabat oposisi Suriah, seperti dikutip Reuters, Rabu (5/9/2012).

Fraksi oposisi merekam peristiwa yang terjadi di Kota Damaskus dengan menggunakan kamera. Di wilayah timur Damaskus, terlihat kobaran api yang cukup besar. Selain itu, terlihat pula seorang pria yang tewas di samping taksi berwarna kuning.

Pasukan Suriah pun dikabarkan membunuh 25 orang pada Minggu pekan lalu ketika mereka menyerbu Desa Al-Fan di Provinsi Hama.  Oposisi merilis video rekaman di Fan yang menunjukkan warga yang menangis di depan jasad saudaranya. Meski demikian, kantor berita Suriah melaporkan bahwa mereka menyerbu teroris yang menakut-nakuti warga setempat.

Assad berasal dari warga minoritas penganut paham Alawiyin yang merupakan bagian dari paham Syiah. Namun kelompok minoritas yang berjumlah 11 persen dari total warga Suriah berhasil menguasai pemerintahan Suriah ketika Hafedz al Assad menjadi presiden pada 1970.

Dalam peperangan ini, Assad berhadapan dengan fraksi oposisi yang didominasi oleh warga Sunni. Seperti diketahui, 71 persen warga Suriah adalah Sunni. Fraksi oposisi mendapat dukungan dari negara Barat dan negara Arab Teluk, Turki, serta kelompok militan Al Qaeda.

Sementara itu Suriah mendapatkan dukungan moral dari Hizbullah dan Iran. Rusia dan China juga sering dituduh menjadi pendukung rezim Assad karena memblokir resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditujukan untuk menekan Assad.

(AUL)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini