WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak ingat berapa jumlah yang tepat dari utang AS di saat dirinya baru menjabat. Meski demikian, Obama menilai, AS tidak perlu mengkhawatirkan masalah utang-utang itu.
Dalam dialog tengah malam itu, presenter David Letterman mengutarakan kekhawatirannya atas besarnya defisit. Namun Obama justru menyalahkan mantan Presiden AS George W. Bush.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kita memiliki surplus ketika Bill Clinton menjabat menjadi presiden. Ketika saya masuk ke kantor, kita memiliki defisit senilai miliaran dolar, utang pun naik dan kita mengambil langkah darurat untuk hal itu," ujar Obama, seperti dikutip Business Insider, Kamis (20/9/2012).
Obama menjelaskan kembali kebijakan darurat itu seperti halnya menyelamatkan industri otomotif dan memastikan sistem keuangan kembali pulih. Presiden berkulit hitam itu mengatakan pula, apa yang saat ini harus dilakukan adalah mengontrol utang-utang yang sudah ada. Letterman kembali bertanya berapa banyak utang AS di saat Obama menjabat di Gedung Putih.
"Saya tidak ingat berapa jumlah yang pasti. Kita tidak perlu mengkhawatirkan masalah itu untuk jangka pendek. Namun hal itu bisa menjadi masalah dalam jangka panjang atau menengah," imbuhnya.
Menurut Kementerian Keuangan AS, utang nasional AS di saat Obama baru saja menjabat adalah USD10,6 miliar atau sekira Rp101 triliun. Namun saat ini, utang Negeri Paman Sam dikabarkan meningkat hingga mencapai USD16 miliar atau sekira Rp156 triliun.
(AUL)