Share

Usai Latihan, Marinir AS Diminta Minum Darah Kobra

Aulia Akbar , Okezone · Kamis 21 Februari 2013 10:28 WIB
https: img.okezone.com content 2013 02 21 411 765163 RUxDiwTYNm.jpg Foto : Marinir AS minum darah Kobra (Reuters)
A A A

BANGKOK - Sekira 13 ribu pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) berpartisipasi dalam latihan militer multinasional Cobra Gold 2013 di hutan Thailand. Usai diajari bagaimana cara membunuh ular berbisa oleh instruktur, mereka pun diharuskan mengikuti tradisi setempat yaitu meminum darah ular kobra.

Seperti diketahui, sejumlah negara Asia Timur menganggap darah ular kobra sebagai zat yang bisa memicu nafsu birahi. Para pasukan AS itu tidak merasa geli atau jijik ketika harus meminum darah ular berbisa tersebut, mereka pun tampak gembira dan berfoto-foto. Bahkan seorang marinir perempuan berani menenggak darah kobra itu. Demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (21/2/2013).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Latihan militer Cobragold 13 merupakan latihan gabungan antara militer AS bersama Thailand, Jepang, Korea Selatan (Korsel), Malaysia, Indonesia dan Singapura. Latihan 11 hari itu dilaksanakan di Provinsi Chon Buri, Thailand.

Dalam Cobra Gold 13, pasukan-pasukan marinir mensimulasikan serangan amfibi, pendistribusian bantuan kemanusiaan, dan proses evakuasi. Latihan itu memang sengaja dilaksanakan di hutan karena bertujuan untuk melatih ketanggapan dan kelihaian militer ketika harus berperang di wilayah yang penuh dengan pohon dan rawa-rawa.

Latihan Cobra Gold pada dasarnya adalah latihan militer yang dulu sangat dibenci oleh Myanmar. Saat rezim junta militer Myanmar masih berkuasa, latihan militer itu kerap dipandang mengganggu kedaulatan Myanmar.

Namun saat ini Myanmar sudah berpartisipasi sebagai negara pengamat di latihan milter itu. Negeri Paman Sam-lah yang memutuskan untuk mengundang Myanmar sebagai bentuk perbaikan hubungan bilateral Myanmar dengan AS.

(AUL)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini