JAKARTA- Dalam sidang perceraiannya dengan Didi Soekarno yang berlangsung hari ini, pihak Garneta Haruni mengajukan dua saksi guna menjelaskan kekerasan yang dilakukan Didi terhadap Garneta.
"Tadi dua saksi itu ibunya Neta, ibu Sumarni, dan bekas pembantu, Imah. Pertama menjelaskan dua hal yang sangat prinsip. Dalam rumah tangga Garneta dan Didi terjadi percekcokan. Sebab lain, Didi kalau Neta mau syuting, selalu dilarang, dan bahkan ada KDRT-nya," ujar kuasa hukum Garneta, Petrus Balapationa saat ditemui di Pengadilan Agama, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2013).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bahkan, kata Petrus, Garneta sempat dianiaya oleh cucu mantan Presiden Soekarno tersebut. Selain itu, Garneta juga dilarang bekerja untuk oleh Didi.
"Neta dipukul, disundut, bengkak-bengkak juga, itu sebab-sebabnya. Seperti Didi melarang Neta untuk berkarier, sementara Didi tidak ada penghasilan," ungkapnya.
Sedangkan Garneta mengaku dirinya sering mengalami KDRT. Namun, karena ingin mempertahankan rumah tangga, dirinya selalu diam.
"Kejadiannya beberapa kali sudah terjadi KDRT, saya ingin mempertahankan rumah tangga saya, oranglain enggak perlu tahu. Saya enggak mau orangtua saya sedih, jadi untuk bukti-bukti sendiri aku enggak laporkan ke polisi," timpal Garneta sambil mengingat.
(rik)
