JAKARTA - Dalam dua hingga tiga tahun ke depan pasokan hotel di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) akan terus bertambah seiring banyaknya pengembangan yang dilakukan oleh developer. Pertumbuhan pasar hotel ini didorong oleh tingginya permintaan (demand) dan tingkat huni (okupansi) yang positif setiap tahunnya.
Berdasarkan riset konsultan properti Coldwell Banker Commercial, tingkat okupansi hotel bintang tiga diperkirakan lebih tinggi dibanding hotel bintang empat dan lima. Hal itu disebabkan, sebagian besar hotel yang ada saat ini di Jabodebek adalah hotel bisnis.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Normalnya hotel bintang tiga akan lebih dipilih karena terjangkau dan sesuai biaya korporat," sebut Coldwell Banker Commercial dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (10/5/2013).
Sementara, hotel bintang empat yang baru akan beroperasi tahun ini dan tahun depan jumlahnya lebih banyak, yakni mencapai 21 hotel. Sedangkan hotel bintang lima tercatat lebih sedikit, yaitu hanya delapan hotel, dan seluruhnya berlokasi di dalam Jakarta.
"Hotel-hotel bintang lima tersebut yaitu JW Marriot-Kemang Village (Kemang), Hotel @Kota Kasablanka (Casablanca), Ciputra World Raffless Hotel (Dr Satrio), Menteng Heritage Hotel (Menteng), Fairmont Hotel & Resorts (Senayan), District 8 @SCBD-The Langham Hotel (Jaksel), St Regis Hotel (Jaksel), dan Grand Mercure (Kemayoran)," paparnya.
Lebih lanjut, dalam riset properti Jakarta kuartal I-2013 konsultan properti ini menyebut kurang lebih akan ada 13 hotel bintang tiga yang beroperasi di Jabodetabek dalam jangka waktu kuartal II-2013 hingga kuartal IV-2014.
(nia)
