Share

Culasnya si Rajawali

Randy Wirayudha , Okezone · Kamis 19 Desember 2013 19:52 WIB
https: img.okezone.com content 2013 12 19 419 914860 9QeHNUwSDF.jpg Roberto Antonio "Cóndor" Rojas Saavedra saat dibawa keluar lapangan dengan dahi bersimbah darah (Foto: ist)
A A A

UNTUK pribadi-pribadi yang benar-benar mengutamakan prestasi sepakbola di atas segalanya, berbagai cara bakal dihalalkan demi target di depan mata. Sejumlah cara culas pun mulai merambah, baik dengan cara “menyelam” atau diving hingga memainkan sepakbola negatif.

 

Tapi sepanjang sejarah bergulirnya permainan terpopuler sejagad ini, mungkin tak ada yang bisa menyamai “jorok” dan culasnya cara Roberto Rojas. Padahal sang Rajawali – begitu biasa Rojas dijuluki, punya skill ciamik dan mungkin bisa disebut salah satu garda gawang terbaik di akhir era 80an.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Sayang, karier emasnya mesti dinodai kecurangannya saat membela Cile melawat ke Maracaña 1989 lalu, di kualifikasi Piala Dunia 1990. Insiden ini memang tak “ketahuan” saat laga berlangsung, tapi beberapa menit setelah terjadi insiden pelemparan mercon ke dalam lapangan oleh salah satu suporter wanita Brasil, Rosemary de Mello.

 

La Roja yang saat itu tertinggal 0-1, mesti menang dengan skor berapapun demi menggantikan Seleção untuk menempati satu jatah terakhir ke Piala Dunia 23 tahun silam tersebut. Memasuki menit ke-70, sebuah kembali api melayang dan mendarat di dekat gawang Rojas.

 

Memanfaatkan “kesempatan dalam kesempitan”, Rojas pun berpura-pura tersungkur dan memegangi kepalanya seraya menunjukkan bahwa mercon itu mengenai kepalanya. Dahi Rojas pun terlihat bersimbah darah dan segenap pemain serta ofisial Cile, memrotes insiden tersebut – menyiratkan tuntutan sanksi buat Brasil dengan tujuan, Cile lolos secara otomatis ke putaran final Piala Dunia di Italia.

 

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Di era tersebut ternyata tayangan ulang pertandingan sudah bisa dilihat langsung saat itu juga. Bukti dari video replay itu memperlihatkan sedianya Rojas tersungkur bukan lantaran mercon.

 

Lantas, luka di dahinya itu pun teridentifikasi bukan pula karena insiden tersebut. Ternyata, luka itu lantaran goresan silet yang diketahui tersimpan di balik sarung tangannya. Rojas melukai dirinya sendiri!

 

Alhasil, Rojas pun didakwa dan tervonis sanksi seumur hidup oleh FIFA. Sementara Brasil, “dihadiahi” kemenangan 2-0 untuk kemudian, berangkat ke Italia. Kasus ini pun tak hanya menyeret Rojas seorang, tapi juga sang pelatih, Orlando Aravena, dokter tim, Daniel Rodriguez, serta wakil kapten Fernando Astengo.

 

Aravena dan Rodriguez divonis dengan hukuman serupa dengan Rojas – dilarang bersentuhan dengan sepakbola seumur hidup. Aravena diketahui sebagai salah satu dalang insiden memalukan ini dengan “mengomando” Rojas lewat walkie-talkie untuk tetap meringkuk di lapangan guna menunggu tandu untuk membawanya ke luar lapangan.

 

Adapun Astengo, dijatuhi sanksi lima tahun dilarang merumput. Beruntung buat Rojas, permintaan bandingnya diterima 2001 lalu oleh FIFA hingga kemudian bisa meneruskan karier sebagai pelatih sepakbola di Brasil. Mengenang kasus memalukan tersebut, Rojas mengaku salah. Tak butuh waktu lama untuknya mengakui keculasannya itu lantaran publik Cile pun sempat memusuhinya.

 

“Insiden itu merupakan kesalahan yang serius dan untuk sembilan hingga 10 bulan, semua orang menutup pintu buat saya. Saya harus membuktikan bahwa saya bukan orang dengan karakter yang jahat hanya karena satu kesalahan itu,” tutur Rojas mengingat masa lalunya itu.

 

“Saya dihakimi dan dikritik secara kasar. Tapi langkah pertama untuk memulai hidup saya adalah mengakui kesalahan. Pertama-tama, saya harus menguasai kembali diri saya sebagai pribadi yang sebenarnya. Saya tak bisa menghabiskan seluruh hidup saya dengan rasa bersalah,” tandasnya.

(raw)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini