Share

Rp4 M untuk Bimtek Kurikulum Guru Balikpapan

Amir Sarifudin , Okezone · Kamis 02 Januari 2014 17:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 01 02 560 920758 3BmpBA6Kq9.jpg Disdik Balikpapan akan mengikutsertakan 6.700 guru dalam program bimbingan teknis penerapan kurikulum 2013. (Ilustrasi: Okezone)
A A A

BALIKPAPAN - Dinas pendidikan kota Balikpapan, Kalimantan Timur akan mengikutkan 6.700 guru se-Balikpapan untuk program bimbingan teknis (bimtek) penerapan kurikulum 2013. Untuk program ini pemerintah daerah Balikpapan menyiapkan dana sekira Rp4 miliar dari APBD 2014.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Balikpapan Heri Misnoto mengatakan, bimtek akan dimulai pada Februari 2014. Program ini akan berjalan selama kurang lebih enam bulan dan dilakukan secara bertahap.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ini berdasarkan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yaitu pada 2014 daerah-daerah harus siap melaksanakan kurikulum 2013. Untuk itu, kami akan melakukan bimtek kurikulum 2013 bagi 6.700 guru," kata Heri di Balikpapan, Kamis (2/1/2014).

Heri menjelaskan, pada 9 Januari pihaknya akan mengutus staf Dinas Pendidikan Balikpapan ke Kemendikbud untuk kordinasi menyusun jadwal dan teknis pelaksanaan. Kemudian pada awal Februari pihak Kemendikbud akan datang ke Balikpapan.

"Nanti bimtek dilakukan secara bertahap. Tidak mungkin dilakukan sekaligus, nanti sekolah kosong enggak ada gurunya," sambungnya.

Heri berharap, setelah pelaksanaan bimtek ini, pada tahun ajaran baru 2014-2015 Balikpapan sudah menerapkan kurikulum baru.

"Enam bulan bimtek harus selesai. Setelah itu kami bisa menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2015. Mungkin cepatnya pada Juli nanti, saat penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2014," imbuhnya.

Dari 570 kabupaten/kota, kata Heri, 50 persen telah menyatakan siap melaksanakan bimtek karena telah mengalokasikan anggaran pada APBD 2014.

Heri menjelaskan pada kurikulum lama, proses pengajaran lebih bersifat kognitif atau bertumpu pada ilmu pengetahun secara terpisah. Sementara pendekatan kurikulum 2013 bukan kognitif lagi, tapi tematik.

"Jadi siswa mempelajari satu rumpun ilmu seperti matematika, biologi, kimia dan fisika. Misalnya siswa senang dengan pesawat. Di pesawat itu ada ukuran panjang lebar, nah itu masuk matematika. Lalu ilmu gayanya itu masuk fisika, kemudian bicara bahan bakarnya di situ ada kimianya. Jadi tematik dengan konsep utuh tidak terpisah," jelasnya.

Sementara dari jumlah mata pelajaran, Heri mengimbuh, tidak ada perubahan. Bahkan jam belajar mata pelajaran agama ditambah dua jam. "Itu dalam rangka membangun karakter anak," katanya.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini