Share

Indeks Investor33, Menambah Acuan Investasi

Senin 07 April 2014 07:42 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 07 226 966365 bFkaC5MtcR.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

Ada berbagai indeks saham yang saat ini bisa dijadikan acuan bagi investor untuk mengetahui pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks utama yang mencerminkan kenaikan seluruh harga saham yang tercatat di BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selanjutnya, terdapat beberapa indeks lainnya yang bisa dijadikan acuan investor dalam berinvestasi. Salah satunya adalah Indeks Investor33 yang diluncurkan pada bulan Maret 2014.

Indeks Investor33 diambil dari 100 perusahaan terbaik versi Majalah Investor. Dari 100 emiten terbaik tersebut, para anggota Komite kembali menyeleksi secara ketat untuk menentukan 33 saham yang masuk dalam Indeks Investor33. Saham emiten yang menjadi konstituen Investor33 harus melewati beberapa tahapan seleksi awal. Dari emiten yang lolos seleksi awal kemudian diperingkat dengan menggunakan beberapa kriteria penilaian.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Adapun tahapan seleksi awal meliputi: Pertama, kepatuhan emiten menyampaikan laporan keuangan tahunan, selambatnya 31 Maret, kecuali emiten dual listing (selambatnya 15 April). Kedua, emiten tersebut sudah tercatat di BEI minimal satu tahun. Ketiga, emiten tidak memperoleh opini disclaimer atau adverse dari akuntan publik.

Keempat, tidak mengalami kerugian dan nilai ekuitas tidak kurang dari Rp50 miliar pada laporan keuangan yang disampaikan pada periode penilaian. Kelima, tergolong saham aktif yang ditunjukkan dari jumlah hari aktif transaksi. Keenam, memiliki ekuitas positif selama 2 tahun terakhir. Ketujuh, memiliki jumlah pemegang saham paling sedikit 300 pihak.

Adapun Komite Penilaian Indeks Investor33 terdiri dari diantaranya, menjabat sebagai Ketua Komite adalah Prof. Roy Sembel, Guru Besar Ekonomi Keuangan di IPMI International Business School, Lily Widjaja dari Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, kemudian Prof Sidharta Utama, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Gatut Subadio, Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, lalu ada Ekonom, Adrian Panggabean dan seorang Akuntan ternama, Mustafa; serta Primus Dorimulu yang merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Investor.

BEI dan Komite Penilai Indeks Investor33 tersebut akan melakukan peninjauan berkala atas konstituen Indeks Investor33 setiap enam bulan, yaitu Mei dan November setiap tahun. Dengan demikian, konstituen Indeks Investor33 akan diperbarui setiap awal Juni dan Desember. Sedangkan, hari dasar untuk penghitungan Indeks Investor33 adalah tanggal 30 Desember 2008 dengan nilai awal indeks adalah 100. Metode penghitungan indeks ini adalah menggunakan metode rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar (market capitalization weighted average).

Berdasarkan data per 19 Maret 2014, Indeks Investor33 memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp2.488 triliun atau sebesar 52,18 persen dari Kapitalisasi Pasar total BEI. Sedangkan, dari hari dasar 30 Desember 2008, Indeks Investor33 telah tumbuh sebesar 242,46 persen pada 19 Maret 2014, lebih tinggi dari performa Indeks LQ45, yaitu sebesar 201,71 persen dalam periode yang sama.

Kehadiran Indeks Investor33 diharapkan bisa menjadi acuan berinvestasi baru bagi para investor dan pelaku pasar. Terutama karena perusahaan yang lolos seleksi termasuk dalam jajaran saham yang sangat aktif diperdagangkan, memiliki kinerja fundamental yang mumpuni dan kinerja sangat baik, karena masuk kelompok saham dengan tingkat likuiditas tinggi.

Indeks Investor33 juga dapat dijadikan sebagai produk investasi, yakni menjadi underlying bagi Exchange Traded Fund (ETF), reksa dana indeks, atau produk derivatif lainnya. Kehadiran Indeks Investor33 melengkapi sejumlah indeks yang sudah ada lebih awal di BEI. Sebelumnya bursa telah meluncurkan beberapa indeks diantaranya Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Kompas100, Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, serta Indeks SRI-KEHATI.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini