Share

Nama Jokowi di Soal UN Mencuci Otak Pemilih Pemula

Aisyah , Okezone · Rabu 16 April 2014 16:30 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 16 337 971366 yDjf7cPQOk.jpg Foto: Okezone
A A A

JAKARTA - Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Sanusi, menilai munculnya nama Gubernur DKI Jakarta yang juga capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) hingga dua kali dalam soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sebagai bentuk kampanye terselubung.

Sebab, jika memang ingin mengenalkan karir Jokowi kepada siswa siswi SMA, mengapa nama Jokowi tidak muncul pada UN tahun lalu melainkan ditahun ini yang dikenal dengan tahun politik.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Jadi jangan menghalalkan banyak cara dong. Kenapa ditulisnya sekarang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ditegur. Kenapa ditulis sekarang? Kenapa enggak tahun lalu. Sehingga orang tidak mempersepsikan adanya kampanye terselubung. Kan ini mau Pilpres," kata Sanusi saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Sanusi juga mempertanyakan, mengapa muncul soal yang mengklaim sebagai bentuk keberhasilan Jokowi di tengah masalah bus Transjakarta yang belum selesai. "Ini perang panjang. Kenapa harus tahun ini? Kenapa enggak tahun lalu saat dia masih bersih, sebelum ada kasus bus Transjakarta rusak,” terang Sanusi.

Disampaikan Sanusi, siswa siswi SMA sebagai pemilih pemula belum menentukan pilihan yang pasti tentang siapa presiden dan wakil presiden sehingga dengan munculnya nama Jokowi di soal UN, dapat digunakan sebagai sarana memperkenalkan Jokowi.

“Emang enggak ada tokoh lain? Kenapa baru sekarang dimasukkannya? Kenapa tidak tahun 2013? Ini kan namannya persepsi. Sehingga dipersepsi ini pasti main. Mencuci otak pemilih pemula. Masa soal UN tidak disaring dulu,” tukasnya.

(sus)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini