Share

Dosen UKWMS Desain Pengguna Kursi Roda Lewati Anak Tangga

ant , Jurnalis · Rabu 16 April 2014 14:07 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 16 372 971222 FhR3Ow7Bg2.jpg Ilustrasi. (Foto: Reuters).
A A A

SURABAYA - Dosen Jurusan Teknik Elektro di Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) Albert Gunadhi ST MT merancang desain dan implementasi alat bantu bagi pengguna kursi roda melewati anak tangga, terutama difabel dan lansia.

"Di luar negeri sudah ada banyak fasilitas begitu, karena kesejahteraan warga diutamakan, bahkan di setiap mall juga ada. Akhirnya, saya mendapat ide untuk merancang alat itu setelah saya berkunjung ke Singapura," ujarnya di kampus setempat, seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2014).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Awalnya, karya yang terpasang pada tangga itu bertujuan untuk menjawab kebutuhan penghuni rumah bertingkat. Dia bercita-cita untuk membangun alat tersebut di rumahnya sendiri agar bisa dipergunakan oleh ibunya yang telah lanjut usia.

"Mereka akan bisa menjalani harinya dengan lebih efisien, tanpa harus merasa merepotkan orang lain ataupun membayar biaya lebih untuk tenaga pengangkut atau membangun lift khusus di rumah. Cukup dengan menekan tombol dan mereka sudah bisa naik dan turun sendiri, lengkap dengan kursi rodanya," jelasnya.

Saat ini, alat itu baru diimplementasikan dalam bentuk prototipe. Prototipe dibuat dengan menggunakan bahan aluminium dengan ukuran panjang 180 centimeter serta dirancang untuk dapat menanjak di kemiringan 25 derajat.

"Struktur utama terdiri dari dua bagian, yaitu bagian rel dan bagian angkat. Untuk menggerakkannya diperlukan sistem kontrol yang terdiri dari kawat seling, motor dan positioner," tambah dia.

Sementara itu, tegangan motornya 36 Volt DC dan sudah dilengkapi dengan "sensor actuator" dan "gearbox". Fungsinya untuk menempatkan posisi dan meningkatkan torsi. Keseluruhan alat bekerja pada tegangan 220 Volt. Bagian pengangkat pengguna kursi roda dapat dilipat saat tidak digunakan dengan bantuan modul positioner.

"Meskipun baru prototipe, alat itu prinsipnya dapat bekerja dengan baik. Untuk mengatasi keterbatasan, prototipe dioperasikan dengan remote kontrol. Versi sebenarnya akan menggunakan tombol, sehingga lebih mudah lagi untuk dioperasikan oleh pengguna," paparnya.

Prinsip teknik yang digunakan adalah elektronika mekanik sebagai gabungan antara elektronika dan mekanika. Penelitian dan pembuatan prototipe dilakukan di laboratorium mekanika dan robotika UKWMS Kalijudan.

"Dengan dana sekira Rp10 juta sudah bisa membuat alat dari besi yang sanggup menahan beban hingga 200 kilogram (kg) dan cukup untuk bangunan dua lantai," ujarnya.

Data dari laman/situs Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia (lansia) Indonesia nomor empat terbesar di dunia, setelah China, India, dan Amerika, namun lansia Indonesia sebanyak 24 juta jiwa itu kurang mendapat perhatian, baik jaminan sosial maupun fasilitas publik.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini