Share

Inovasi Peluru Unik & Aman dari ITS

Margaret Puspitarini , Okezone · Rabu 16 April 2014 23:22 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 16 372 971535 roBAAD1fjc.jpg Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
A A A

JAKARTA - Ternyata, peluru yang digunakan dalam senjata api selama ini memiliki zat berbahaya jika terkontak langsung dengan manusia. Selain itu, peluru berbahan baku timbal itu memiliki efek back splash ketika membentur benda keras sehingga membahayakan orang sekitar.

Keadaan tersebut mendasari mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Vicko Gentantyo Anugraha untuk melakukan penelitian terkait peluru frangible. Ketertarikan Vicko meneliti peluru frangible tidak lain karena melihat beragam kelebihannya dibandingkan peluru biasa.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Vicko menjelaskan, salah satu keunggulan peluru frangible terletak pada komposisi penyusun serbuk peluru. Jika biasanya timbal yang menjadi penyusunnya, Vicko menggantinya dengan tembaga.

"Timbal merupakan zat berbahaya jika sampai kontak langsung dengan manusia. Memang, peluru frangible lebih membahayakan daripada peluru biasa, tapi lebih aman. Sebab, peluru biasa akan menimbulkan back-splash ketika membentur benda keras dan membahayakan orang sekitar," ujar Vicko, seperti disitat dari ITS Online, Rabu (16/4/2014).

Dia mengungkap, peluru biasa akan mempunyai dua kemungkinan ketika ditembakkan. Kalau tidak back-splash, maka akan menembus tubuh. Sedangkan peluru frangible mampu hancur ketika mengenai permukaan keras atau mengenai tubuh, sehingga disinyalir akan lebih merusak ketika mengenai tubuh sasaran.

"Pelurunya akan mancep dan pecah dalam tubuh. Karenanya, peluru frangible ini akan diaplikasikan dalam ruangan tertutup, misalnya evakuasi terorisme," tuturnya.

Penelitian yang menjadi tugas akhir Vicko untuk meraih gelar sarjana itu ternyata menarik perhatian perusahaan persenjataan milik Indonesia, PT PINDAD (persero). Menurut PINDAD, peluru yang sangat langka di Indonesia tersebut akan menjadi sesuatu yang baru dan unik dalam industri pertahanan dan keamanan di Indonesia.

Perusahaan ini menjanjikan untuk mengadakan uji tembak dalam waktu dekat. Usai uji tembak, PT PINDAD mencanangkan untuk produksi masal, tetapi hanya untuk kasus yang spesial.

"Masih ada bimbingan lanjutan dari TNI AD. Jika terjalin kontrak kerja sama, akan dilakukan dengan persetujuan dari TNI AD dahulu," urai Vicko.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini