JAKARTA - Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) meminta pemerintah agar besaran dividen dari laba bersih tahun ini cukup sebesar 20 persen. Selama ini besaran deviden bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipatok sebesar 30 persen dari total laba bersih.
"Kami sudah mengajukan itu, namun pemerintah tetap minta 30 persen. Idealnya itu 20-25 persen," tutur Ketua Himbara Gatot Suwondo ketika ditemui di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dia menjelaskan, tahun 2015 nanti kebutuhan permodalan perbankan akan meningkat. Bank-bank BUMN menurut dia harus memiliki daya saing di era Asean Economic Community. Bank BUMN tambahnya, akan mengalami pelemahan daya saing jika integrasi pasar bebas itu tidak dibarengi dengan penambahan modal.
Pihak Himbara berharap, perseroan bisa memupuk permodalan dari akumulasi keuntungan, sehingga permodalan akan mampu meningkatkan daya saing perusahaan. "Kalau dividen itu dikurangi, tentunya sebagiannya lagi akan masuk ke perseroan," terangnya.
Meskipun demikian, Gatot melanjutkan, samapai saat ini pihaknya memaklumi kebijakan pemerintah terkait besaran deviden. "Kami bisa memaklumi itu, karena memang pemerintah membutuhkan dana untuk menutupi kebutuhan APBN. Tetapi, harus balance," pungkasnya.
(rzy)
