Share

Kupas Tuntas soal Alergi

Evi Elfira, Jurnalis · Rabu 16 April 2014 14:54 WIB
$detail['images_title']
Wanita alami alergi (Foto: Google)

PERUBAHAN gaya hidup masyarakat modern sekarang ini tentunya memiliki dampak tersendiri terhadap kesehatan. Polusi dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan reaksi tertentu yang menandakan tubuh Anda tidak sehat, salah satunya adalah alergi.

Alergi adalah kondisi di mana tubuh memiliki reaksi yang berbeda atau menyimpang dari normal terhadap berbagai rangsangan atau zat dari luar tubuh, misalnya makanan, obat, debu dan sebagainya. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) selaku ahli imunologi memaparkan penyebab-penyebab alergi di antaranya faktor genetik, lingkungan, dan polusi.  

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Alergi yang penyebabnya faktor genetik adalah diturunkan oleh orangtua dan bersifat rasial, misalnya orang yang berkulit gelap memiliki daya tahan yang lebih kebal terhadap alergi. Sedangkan untuk faktor lingkungan, misalnya polusi dapat merusak epitel atau saluran napas, selain itu juga makanan yang menggunakan zat pengawet, pewarna, dan zat kimia berbahaya lainnya juga dapat menyebabkan alergi," papar dr. Zaki dalam acara Nutritalk di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2014).

 

Dia juga menambahkan bahwa aktivitas fisik yang terlalu berlebihan, maupun yang kurang juga dapat menyebabkan alergi. Namun, ada bermacam-macam senyawa yang dapat menyebabkan alergi yang biasa disebut dengan alergen.

 

"Alergen adalah senyawa yang dapat menginduksi imunoglobulin E (IgE), sehingga menyebabkan tubuh bereaksi terhadap alergen tersebut dengan batuk, bersin, gatal-gatal, dan lain-lain. Beberapa alergen yang umumnya menyebabkan alergi adalah tungau, telur, susu, binatang peliharaan dan obat-obatan" ujar dr. Zaki.

 

Menurut penelitian, Indonesia memiliki angka alergi yang paling rendah sedangkan United Kingdom menempati urutan pertama.

 

"Mengapa Indonesia bisa menempati urutan terendah sedangkan UK pertama, karena penyakit alergi sifatnya berbanding terbalik dengan infeksi. Di negara UK yang bersih, tingkat infeksinya rendah sehingga tidak ada yang menekan angka alergi. Sedangkan di Indonesia sebaliknya, tingkat infeksinya tinggi sehingga angka alerginya rendah. Maka dari itu, imunisasi sangatlah diperlukan, karena imunisasi mencegah alergi dengan cara memberi kuman atau vaksin hidup yang bermanfaat untuk tubuh" tutup dr. Zakiudin.

 

(tty)