Share

Salah Lembar Jawaban, Terpaksa Harus Ngulang UN

ant , Jurnalis · Rabu 16 April 2014 10:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 16 560 971095 SiJzmG8Dx8.jpg Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
A A A

PARINGIN - Sebanyak 20 orang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Paringin di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, terpaksa mengulang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Paringin, H Fathurrahman, di Paringin, ibu kota Balangan, Selasa, hal tersebut terjadi karena kesalahan pengawas dalam membagikan lembar jawaban.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pengawas UN saat itu memotong Lembar Jawaban Komputer (LJK) dan membagikannya secara terpisah kepada peserta ujian," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2014).

Padahal, katanya, harusnya LJK yang menempel pada lembaran soal tidak boleh dipotong atau dipisahkan karena memiliki kode yang sama. "LJK dan lembaran soal memang di pisah tetapi siswa sendiri yang harus melakukannya, bukan di pisah terlebih dahulu baru diserahkan kepada peserta," katanya.

Kejadian tersebut baru diketahui setelah ke-20 siswa yang tergabung dalam satu ruangan itu selesai mengerjakan soal dan melaporkannya kepada Kepsek. Mendapatkan laporan itu, tambahnya, pihak sekolah segera melakukan rapat koordinasi dengan perwakilan dari kepolisian, Dinas Pendidikan (Disdik), independen dan petugas pengawas lainnya.

"Dari hasil rapat koordinasi diambil kesepakatan untuk dilakukan pengulangan ujian bagi ke-20 siswa tersebut," tambahnya.

Ujian ulangan dilakukan setelah pelaksanaan UN mata pelajaran kedua selesai, yaitu dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 Wita.

Petugas pengawas yang bersangkutan sendiri mengakui kesalahannya dalam membagikan LJK dengan alasan tidak mengetahui bagaimana mekanisme pembagian yang seharusnya, karena sebelumnya tidak ada sosialisasi dari instansi terkait.

Sementara itu, saat coba dikonfirmasi perihal tidak adanya sosialisasi tentang mekanisme pembagian LJK, tidak seorang pun pejabat dari Disdik setempat yang bersedia memberikan keterangan. Saat coba dikonfirmasi, Kadisdik setempat, Eddy Yulianto, tidak berada di tempat dan telepon genggamnya tidak bisa dihubungi.

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini