Share

Bandar Bocoran Soal UN Enggak Sembarangan Terima Pembeli

Bramantyo , Okezone · Rabu 16 April 2014 14:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 16 560 971283 usPQcTsN64.jpg Suasana ujian nasional. (Foto: Arif Julianto/Okezone)
A A A

KARANGANYAR - Peredaran bocoran soal dan kunci jawaban ujian nasional (UN) masih saja marak. Bahkan, Polres Karanganyar, Jawa Tengah, berhasil membekuk komplotan penjual soal serta kunci jawaban UN tersebut.

Wakapolres Karanganyar Kompol Sarini mengatakan, aksi komplotan ini tergolong rapi. Anggota komplotan; MRP, DW, GM, JS; selalu memilih calon korban-korbannya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setelah menemukan target siswa, mereka tidak serta merta menjual bocoran soal dan kunci jawaban UN. Pelaku, yang sebagian besar pengangguran ini, terlebih dahulu melakukan survei terhadap siswa yang akan ditawari bocoran soal dan kunci jawaban UN tersebut.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, barulah mereka mendekati para korbannya. Segala tipu daya mereka keluarkan agar calon korbannya tertarik untuk membeli.

"Termasuk menakut-nakuti para siswa bila UN tahun ini lebih sulit dibandingkan UN tahun sebelumnya," jelas Wakapolres Kompol Sarini kepada Okezone, usai konferensi pers, di Mapolres Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2014).

Karena ketakutan mendapat nilai jelek itulah, tanpa berpikir panjang para siswa itu akhirnya setuju untuk membeli soal tersebut. Padahal, soal dan jawaban UN tersebut tidak terbukti kebenarannya.

Mayoritas pelaku memilih beroperasi di lingkungan sekolah. Tujuannya agar tidak mudah terlacak. Selain itu, agar para siswa ini yakin bila soal dan lembar jawaban yang akan mereka dapatkan adalah asli. Ironisnya, salah satu pelaku berstatus guru.

Ketika menjalankan aksinya, para pelaku selalu menggunakan telefon seluler untuk berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi dengan korban juga selalu menggunakan handphone.

"Lembar yang diberikan sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan. Tapi kami belum mendapatkan apa motif pelaku karena penyelidikan masih terus berlanjut," imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar, Agus Haryanto mengaku belum menerima laporan adanya dugaan kebocoran jawaban UN tingkat SMA/sederajat di Karanganyar. Meski demikian, dia tetap akan segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk menelusuri hal tersebut.

"Jujur saya baru tahu adanya jual beli soal. Soalnya kami belum menerima laporan itu. Kami juga akan membuat berita acara," jelasnya.

Agus juga belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada siswa yang terlibat jual beli bocoran soal dan jawaban UN. Pihak Dinas, katanya, akan mendalami lebih dulu peran siswa.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini