MAJALENGKA - Tanda larangan membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian terpasang jelas di luar kelas. Tetapi, sejumlah peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA/sederajat di sekolah ini tidak mengindahkannya.
Seorang peserta ujian di sebuah SMA di Majalengka, Jawa Barat, membawa telefon selulernya ke ruang ujian. Padahal, ruang ujian harus steril dari alat komunikasi milik peserta dan pengawas ujian.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Hari terakhir UN di sekolah ini juga diwarnai berbagai pelanggaran. Ada peserta UN yang mencontek dengan menulis jawaban UN ke tangannya. Ada juga peserta ujian yang mengobrol dengan peserta lainnya.
Selain itu, di depan ruang ujian, guru pengawas terlihat asyik membaca koran. Padahal, ketika itu rombongan bupati Majalengka sedang berkunjung memantau pelaksanaan UN di sejumlah sekolah di wilayah utara Majalengka.
Bupati Majalengka, Sutrisno mengatakan, pihaknya akan membantu peserta UN yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah. Bantuan ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan di Majalengka.
"Kami harap program ini dapat mengurangi pengangguran terbuka. Nantinya kami akan merekrut anak yang tidak melanjutkan sekolah," ujar Sutrisno, Rabu (16/4/2014).
Peserta UN tingkat SMA/sederajat di Majalengka mencapai lebih dari 11 ribu orang. Dari angka itu, diperkirakan ribuan orang tidak melanjutkan sekolah.
(rfa)