JAKARTA - Selama tiga hari berturut-turut, siswa SMA berjibaku menjawab ratusan soal ujian nasional (UN) yang disajikan dalam enam mata pelajaran (mapel). Sementara siswa SMK dan SLB hanya mengerjakan ujian tiga mapel utama.
Dari 2,8 juta peserta UN, tentu ada banyak cerita tentang pengalaman mereka mengikuti ujian penentuan ini. Pastinya, masing-masing murid juga mempunyai pendapat sendiri mengenai mapel mana yang paling susah dan mana yang paling mudah.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kebanyakan siswa menanggap Bahasa Indonesia sebagai mapel yang paling sulit. Padahal, mapel tersebut merupakan bahasa Ibu yang kita gunakan setiap hari.
Seperti yang dialami oleh siswa dari SMA Negeri 68 Jakarta, Gafran Zikri. Dia mengaku, ujian Bahasa Indonesia adalah ujian yang paling susah. Alasannya, jawaban untuk setiap soal enggak pasti.
"Jawaban dalam pilihan ganda nyaris betul smua, sehingga kita harus cermat memilih mana jawaban yang benar," ujar Gafran saat berbincang dengan Okezone di SMAN 68, Salemba, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Meski sebagai siswa jurusan IPS Gafran banyak berkutat dengan teori, dia mengaku mampu menjawab semua soal yang menggunakan rumus.
Berbeda dengan temannya, Leoni Dwi Agitha. Menurut cewek berambut panjang ini, ujian yang paling susah adalah mapel Matematika.
Siswi kelas XII IPA 4 itu kesulitan saat mengerjakan soal tentang grafik dan persamaan linear. Padahal, semua materi ujian Matematika telah dipelajari di sekolah.
"Soal UN lebih ke konsep. Kami memang dilatih untuk jenis soal itu, tapi aku belajarnya lebih ke rumus yang tinggal disederhanakan," ucapnya.
Sementara bagi Muhammad Imam Baihaqi, mapel yang paling sulit adalah Kimia. Sebenarnya siswa SMAN 8 Jakarta ini menyukai mapel Kimia. Tetapi, teori membuatnya kebingungan.
"Soal tentang ikatan kimia beserta hitung-hitungannya itu susah," tutur siswa kelas XII IPA F.
Teman satu sekolah Baihaqi, Aulia Natasha punya cerita berbeda. Siswi berambut keriting itu menganggap Sosiologi sebagai mapel paling susah dalam UN.
"Soal sosiologi membutuhkan analisis, sehingga menjadi susah dimengerti," imbuh siswi kelas XII IPS itu.
(rfa)
