JAKARTA - Kamenterian Keuangan (Kemenkeu) akan mengusulkan agar subsidi listrik yang sudah disediakan, diganti dengan bantuan maupun insentif untuk pelanggan rumah tangga maupun industri besar tertentu.
"Tapi ketika saya ke DPR, kan ini sudah alam demokrasi yang ada partai penguasa dan pemimpin. Pemberian subsidi sudah dimulai 1970," ungkap Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang PS Brodjonegoro di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (17/4/2014)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Bambang, perekonomian Indonesia memang sedang dalam jalur perbaikan, tapi karena sudah ada pemberian subsidi ini membuat terlena masyarakat. Akibatnya, subsidi pun malah menekan APBN.
"Ekonomi kita ke jalur yang besar semua orang itu semangat. Kalau ada subsidi itu terlena dan enggak semangat, karena dipikirnya sudah ada subsidi jadi bisa dinikmatin semua," kata Bambang.
Dia mencontohkan, ketika ada larangan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam bentuk spanduk di SPBU, tidak ada yang benar-benar mengaplikasi. Menurutnya, masyarakat masih tutup mata pada imbauan tersebut.
"Sekarang beli premium subsidi kan bisa beli semua, walaupun ada spanduk larangan 'BBM subsidi untuk warga yang tidak mampu' tapi kita merem saja bisa beli, kan cuma spanduk saja," tukas dia.
(mrt)
