Share

Maba ITB Bikin Arang dari Sampah

Margaret Puspitarini , Okezone · Kamis 17 April 2014 20:00 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 17 373 971979 jVZcCZQjpq.jpg Foto : Mahasiswa ITB manfaatkan sampah jadi arang/ITB
A A A

JAKARTA - Sampah merupakan masalah utama bagi lingkungan. Padahal, sampah bisa diolah menjadi produk baru dengan nilai guna yang lebih tinggi. Mulai dari kerajinan hingga berupa arang.

Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013. Mereka melakukan kuliah praktik Pengantar dan Rekayasa Desain (PRD) dengan materi "Pemanfaatan Sampah untuk Pembuatan Arang" di kawasan pengolahan sampah ITB, belum lama ini.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam pembuatan sampah tersebut, mahasiswa TPB FTI dituntut untuk mengasah kreativitas dan berinovasi untuk menemukan bahan baku pembuatan arang yang ramah lingkungan. Mereka mendapat bimbingan dari Mubiar Purwasasmita, Hary Devianto, Yosi Agustina, serta beberapa asisten dari mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FTI.

Menurut Hary Devianto, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan arang. Pertama pembakaran, kemudian penghasilan asap cair, dan penghantaran panas. Mahasiswa TPB harus merancang agar proses pembuatan arang ini tidak menimbulkan banyak asap.

"Dengan menggunakan tungku yang telah didesain sebelumnya, mahasiswa TPB menggunakan berbagai macam bahan baku dari sampah yang terdapat di area praktik tersebut. Bahan baku yang dicoba seperti bonggol jagung, serbuk kayu, kulit rambutan, kulit nangka, dan lain-lain," tutur Hary, seperti dilansir laman ITB, Kamis (17/4/2014).

Bahan-bahan yang mereka gunakan diteliti agar ditemukan bahan baku yang paling efisien dan sedikit mengeluarkan asap. Jika proses dilakukan dengan benar, pembuatan arang dari sampah ini akan dapat menghemat waktu yang diperlukan.

Dosen Teknik Kimia Dwiwahju Sasongko yang turut hadir dalam kesempatan itu menyatakan, sebelumnya, pembuatan arang dengan bahan kayu membutuhkan waktu satu hingga dua hari. Sedangkan dengan penelitian ini hanya memerlukan waktu tiga hingga lima jam. Keunggulan lain pembuatan arang dari sampah adalah berkurangnya polusi udara yang ditimbulkan saat pembakaran.

"Berkurangnya asap hasil pembakaran akan mengurangi polusi udara yang berbahaya bagi mahluk hidup dan lingkungan serta meningkatkan efisiensi waktu produksi dalam membuat arang. Selain dapat berguna bagi lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sebuah pengalaman baru bagi mahasiwa TPB dalam mengolah sampah menjadi arang," ujar Dwiwahju.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini