JAKARTA - Minimnya informasi dan kurangnya petugas pengawas di beberapa Situs Warisan Dunia UNESCO yang ada di Indonesia semakin memperihatinkan. Salah satunya pengalaman tidak mengenakkan travel blogger ini ketika bertandang ke Candi Borobudur.
“Di sana itu informasi tidak terangkum dengan baik, seperti batas mana kita harus naik ke dalam candi, petugas pengawasanya juga kurang, lalu fasilitas yang ada seperti toilet juga belum cukup memadai,” kata Ainun Chonsum, travel blogger, ketika dihubungi Okezone, Kamis (17/4/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Kunjungan terakhirnya ke candi termegah di Indonesia tersebut berkisar dua tahun lalu. Namun, menurut informasi yang ia dapatkan dari teman-temannya sesama travel blogger, belum terjadi perubahan yang signifikan.
“Yang paling menyebalkan itu adalah para pedagang souvenir yang tidak dikelola dengan baik. Masak harganya mahal, tetapi keadaan souvenir enggak sesuai sama harganya,” tambahnya.
Dia menyayangkan bahwa ulah pedagang souvenir tersebut juga membuat banyak wisatawan kurang nyaman. “Agak disayangkan saja ya, karena candi Borobudur itu kan menjadi tujuan wisata populer wisatawan baik lokal maupun dunia,” tutupnya.
(ftr)