JAKARTA - Pada tahun 2013, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,4 juta meter persegi per hari dan produksi 1,32 juta meter per segi per hari. Adapun, dari total produksi tersebut 85 persen diserap pasar lokal dan 15 persen diekspor.
"Nilai penjualan keramik mencapai Rp30 triliun dan diproyeksi pada tahun 2014 ini mencapai Rp34 triliun," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Hidayat melanjutkan, saat ini produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 80 buah. Sedangkan secara keseluruhan industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 200.000 orang.
Sebagai upaya peningkatan daya saing produk, Hidayat mengharapkan perlu dilakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri keramik melalui penyusunan standar kompetensi dan pelatihan dengan mengungdang para ahli di bidang keramik dari dalam maupun luar negeri.
"Karena industri keramik di Indonesia telah berkembang dengan baik, dan salah satu industri unggulan, prospek industri keramik terus meningkat," tambahnya.
Oleh karena itu, Hidayat juga berharap industri keramik dapat terus meningkatkan kualitasn maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam negeri dan mancanegara.
Pasalnya, produksi industri keramik nasional setiap tahunnya mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
(wdi)
