Share

Hah, Ganti Pasta Gigi Bikin Mulut Sariawan?

Qalbinur Nawawi, Jurnalis · Kamis 17 April 2014 16:41 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi orang yang suka gonta-ganti pasta gigi, (Foto: Healthmeup)

GONTA-ganti pasta gigi seringkali dianggap hal sepele bagi semua orang. Namun, kebiasaan itu kenyataannya bikin mulut jadi sariawan bagi sejumlah orang. Ah, benarkah?

Ya, Dr. Harum Sasanti drg, Sp. PM dari Departemen Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, ada sejumlah orang yang memiliki alergi terhadap bahan-bahan kimia yang disebut hipersensitif. Mereka yang memiliki sensitivitas di luar orang normal itu, mau makan apa saja jadi serbasalah, termasuk pada produk pasta gigi yang dipakai. Alhasil saat mereka gonta-ganti pasta gigi bisa memunculkan alergi, pada akhirnya menyebabkan sariawan.  

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kenapa bisa ganti-ganti pasta bisa membuat sariawan? Itu karena bahan kimia yang ada dalam pasta akan merangsang terkait penyakit hipersensitif," jelasnya dalam acara bertema  "Jangan Anggap Remeh Sariawan" di The Cone F(X), Senayan, Jakarta, Rabu, 16 April 2014.

 

Jadi, lanjut dia, kalau sudah cocok dengan satu macam pasta gigi, jangan tergiur untuk memakai pasta gigi yang lain.

 

Sementara mengenai pasta gigi yang cocok dipakai, Dr. Harum menjelaskan yang pada dasarnya kandungan pasta gigi itu supaya gigi bersih dan mencegah gigi berlubang. Akan tetapi, setiap kebutuhan seseorang berbeda-beda, sehingga setiap orang kecocokan terhadap satu pasta gigi tak bisa disamaratakan.

 

"Mau tahu pasta gigi yang bagus? Ya lihat kandungannya dulu, kan fungsi gigi minimal membersihkan gigi dan mencegah karies. Tapi sayangnya, setiap orang memiliki kebutuhannya berbeda-beda, misalnya ada orang yang ingin pasta giginya bisa mencegah pengeroposan gigi, tapi ada yang ingin gigi kuat tahan lama. Atau dalam kata lain, dalam hal ini setiap orang lain tidak sama kebutuhannya," terangnya.

(tty)