PANAS dalam bagi orang Indonesia itu bukanlah kata yang asing lagi. Mereka sering menyebut istilah itu bila badan dan tenggorokan mereka mendadak tidak enak, makan tak nafsu, dan mudah meriang saat terpapar udara dingin.
Akan tetapi, apakah memang demikian arti dari panas dalam itu?
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dr. Abrijanto SB, dokter umum dan dokter herbal di Klinik Icon BSD, Tangerang menjelaskan, panas dalam yang kerap disebut masyarakat ialah suatu keluhan subjektif yang meliputi gejala sariawan, meriang, dan perut tidak enak. Hal itu bisa terjadi lantaran asam lambung naik sampai tenggorokan, sehingga membuat perut jadi tak enak, sariawan dan meriang pada akhirnya. Di mana semua itu bisa dipicu dari makanan yang dikonsumsi.
"Orang sudah tahu bahwa makan duren banyak bisa membuat jadi sariawan, makan sate kambing bikin tenggorokan tidak enak, semua itu bsia terjadi analoginya karena makan duren dan makan sate bisa memicu maag atau asam lambut keluar. Nah, bila saat itu perut kosong, asamnya akan naik ke tenggorokan dan bikin luka," katanya dalam acara bertema "Jangan Anggap Remeh Sariawan" di The Cone F(X), Senayan, Jakarta, Rabu, 16 April 2014.
Setelah itu, lanjut dia, panasnya akan menyebar ke seluruh tubuh dan rasa panasnya naik ke atas mulut. Sehingga muncul keluhan tenggorokan tak enak dan lain-lain yang banyak dirasakan orang.
Oleh karena itu, bila seseorang ingin bebas dari keluhan tersebut, sebisa mungkin mengontrol makanan yang memicu asam lambung naik. Misalnya, duren, sate kambing, makanan pedas ataupun goreng-gorengan, saran Dr. Abrijanto.
(tty)