Menurut dokter kecantikan Gloria Novelita, SpKK, alasannya karena promo jor-joran yang dilakukan pihak klinik untuk mendapatkan perhatian masyarakat.
Pasalnya, artis dari Korea, misalnya, saat ini digandrungi dan wajah yang mereka miliki sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat Indonesia. Itulah alasan Korea, Filipina, dan Singapura menjadi primadona soal perawatan kecantikan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Sebetulnya treatment-nya sama saja. Mereka itu unggul dalam bidang promo. Artis di negara mereka, seperti Korea itu sedang digandrungi, kemudian banyak masyarakat Indonesia yang terobsesi menjadi orang Korea. Dengan alasan tersebut, orang Indonesia lebih memilih luar negeri dibanding di sini,” jelasnya kepada Okezone di klinik BeYouTiful, Jakarta, Kamis, 17 April 2014.
Sementara itu, dokter di Indonesia memiliki kebijakan tidak boleh promo sendiri. Yang boleh dilakukan adalah promo yang dilakukan klinik, bukan dokternya.
Pasalnya, kata dia, ada kode etik yang menuntut seorang dokter, terutama dokter kecantikan untuk tidak mempromosikan dirinya kepada masyarakat. Dari sanalah, mengapa treatment kecantikan di Indonesia kurang banyak diminati lantaran tidak adanya promosi besar-besaran yang bisa dilakukan oleh seorang dokter.
“Di sini ada kebijakan kode etik bahwa dokter tidak boleh untuk mempromosikan dirinya sendiri, harus lewat klinik atau pihak yang bisa mempromosikan. Itu jadi masalah mengapa kita jauh lebih turun dibanding negara lain. Padahal dari segi treatment, semuanya sama,” tutupnya.
(tty)