HARI ini, Gebyar Pernikahan Indonesia (GPI) resmi dibuka. acara pameran pernikahan tradisional terbesar dan terlengkap di Indonesia ini diselenggarakan di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, mulai 18-20 April 2014.
Menempati area seluas 3.700 m2, acara ini menghadirkan lebih dari 150 vendor pernikahan adat terbaik yang berasal dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya & Bali, mulai dari katering, dekorasi, perancang kebaya, perhiasan pernikahan, tata rias pengantin adat, venue hingga paket bulan madu. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan adat istiadat turun-temurun, di mana salah satunya adalah upacara pernikahan adat tradisional.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Arief Rachman, Marketing Director Parakrama Organizer menyatakan, di tengah gempuran budaya Barat, industri pernikahan adat tetap bertahan dan berkembang dengan cukup baik, hal ini dikarenakan animo yang besar dari masyarakat khususnya orang Indonesia asli untuk menjunjung tinggi adat istiadat pesta pernikahan daerah asal sang mempelai.
“Untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia, tahun ini kami bangga memperkenalkan ‘Gebyar Pernikahan Indonesia’ kepada seluruh masyarakat sebagai satu–satunya tempat yang tepat untuk mendapatkan inspirasi pernikahan adat tradisional dan menemukan pernak-pernik kebutuhan pesta adat guna melengkapi momen paling bersejarah dalam hidup ,” jelas Arief.
Menurutnya, acara ini merupakan pengembangan dari event “Bidakara Wedding Expo” yang diselenggarakan oleh Manten House Exhibition Organizer beberapa tahun lalu. Dengan pengalaman tersebut, maka penyelenggara berharap acara ini akan mampu mengulang kesuksesan di tahun–tahun lalu.
“Sementara itu, Parakrama Organizer adalah nama baru dari Manten House Exhibitions Organizer. Dengan nama dan venue yang baru, maka diharapkan pameran ini mampu menarik lebih dari 15.000 calon pengantin atau meningkat 40% dari pengujung tahun lalu untuk datang dan berkunjung ke pameran ini, serta menghasilkan transaksi Rp25 miliar selama pameran berlangsung atau naik 30% dari tahun lalu, tutup Arief.
(tty)
