Share

Perangi Cyber Crime, Lemhanas Gaet Mahasiswa UBL

Margaret Puspitarini , Okezone · Jum'at 18 April 2014 16:16 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 18 373 972292 TQbEM3bIte.jpg Foto : UBL
A A A

JAKARTA - Internet merupakan jawaban bagi mereka yang membutuhkan informasi secara cepat. Di balik segudang manfaat yang bisa diperoleh lewat internet, sejumlah oknum kerap memakai internet untuk melakukan tindak kejahatan.

Berdasarkan data Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), pada akhir 2013 terjadi lonjakan jumlah kejahatan cyber yang dilaporkan masyarakat ke aparat kepolisian, yakni  548 kasus. Jumlah tersebut meningkat tujuh kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Data tersebut disampaikan oleh Kepala Pengembangan Multimedia & Telematika Lemhannas RI Kombes (Pol.) Yehu Wangsajaya dalam Seminar Cyber Crime di Universitas Budi Luhur (UBL).  Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian HUT Yayasan Budi Luhur Cakti itu mengusung tema "Mengenal Cyber Crime di Indonesia dan Pencegahannya".

"Menghadapi era AFTA 2015 yang semakin dekat, dibutuhkan upaya kewaspadaan dari masyarakat termasuk para mahasiswa untuk memerangi kejahatan cyber yang modusnya semakin beragam," ujar Kombes Yehu, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (18/4/2014).

Apalagi, lanjutnya, sebagai akademisi, mahasiswa bisa turut berperan aktif dengan memberikan sosialiasi kepada masyarakat terkait kejahatan cyber. Mereka, kata Kombes Yehu, hendaknya mengingatkan masyarakat untuk menggunakan teknologi secara bijak dan sesuai norma yang berlaku.

"Dengan semakin canggihnya modus pelaku kejahatan cyber, sebenarnya para mahasiswa bisa berperan sebagai agen perubahan dari dirinya sendiri. Mereka bisa menciptakan dan mengenalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ke masyarakat dengan tujuan yang bijak, hati-hati dalam penggunaan, dan menjaga norma serta etika yang berlaku di masyarakat," imbuhnya.

Wakil Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Arief Wibowo menambahkan, seminar tentang cyber crime akan menjadi momen untuk mencetak para spesialis TI yang cerdas berbudi luhur.

"Hal itu terbukti suatu kemajuan teknologi diiringi dengan sisi negatif penggunaannya. Sehingga lulusan IT yang cerdas harus memiliki keluhuran budi yang baik  dan UBL siap mencetak generasi tersebut untuk masa depan penegakan hukum cyber di Indonesia," kata Arief.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini