Share

Mencicipi Pengarungan di Lebatnya Taman Nasional Gunung Leuser

Winda Destiana, Okezone · Sabtu 19 April 2014 08:35 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 18 409 972428 piZTTelMyc.jpg Sungai Alas (Foto: indonesiatravel)
A A A

SUNGAI Alas mengalir langsung ke Samudera Hindia, memiliki arus yang luar biasa dan menarik perhatian penggemar arung jeram dari seluruh dunia. Salah satu keunggulan Sungai Alas adalah dikelilingi hutan yang masih asri di Taman Nasional Gunung Leuser.  

Terletak di 165 km tenggara Takengon, Sungai Alas mengalir membelah Taman Nasional Gunung Leuser. Daerah ini sangat populer di kalangan muda dan petualang lantaran memiliki tikungan tajam dan arus yang menantang bagi para pengadu nyali. Selama pengarungan dari atas perahu, Anda akan melewati hutan tropis murni dengan beragam satwa liar.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Mulailah pengarungan dari Muarasitulan di Kota Kutacane hingga Kota Gelombang yang berdekatan dengan Samudera Hindia. Rute ini terbilang tepat untuk Anda yang masih pemula. Sementara itu, khusus untuk profesional, Anda dapat menaklukkan arus Sungai Alas bisa mengambil rute lebih jauh, mulai dari Angusan dekat Blangkejeran.

 

Selama pengarungan, Anda tidak hanya disambut oleh arus liar, tetapi juga pemandangan indah yang tersaji sepanjang sungai. Apabila beruntung, Anda dapat melihat kera, burung, dan hewan lain di tepi sungai, bahkan bisa saja bertemu gajah atau rusa. Anda juga dapat memulai arung jeram pukul 09.00-15.30 WIB. Selama kegiatan, Anda tidak hanya akan mengarungi sungai saja, tetapi juga kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser, seperti dilansir dari laman Indonesiatravel.

 

Arung jeram dan kayak dapat dilakukan di Sungai Alas mulai dari Desa Angasan sampai ke Kota Gelombang yang berada di bawah, dekat dengan laut India. Daerah atas arus Sungai Alas menuntut Anda lebih hati-hati dan cekatan. Perahu ini melewati hutan yang masih alami dan Anda bisa melihat banyak satwa liar, khususnya monyet serta berbagai burung berwarna indah.

 

Dari Kutacane ke gelombang arus air tidak terlalu kuat dan Anda bisa melakukan safari hutan. Namun demikian, pemandangan indah juga dapat dinikmati di sini. Dalam perjalanan yang tidak lebih dari satu hari, Anda bisa tidur di tenda-tenda tepi sungai, sambil membakar ikan dan bermain gitar di malam hari.

 

 

Ingin rafting gratis di sungai Citarik? Buka link ini

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini