JAKARTA - Salah satu alasan akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dinilai berkaitan dengan kesiapan menghadapi masyarakat ekonomi Asean (MEA). Namun, alasan tersebut dinilai terlalu mengada-ada.
"Dengan akuisisi yang ada malah akan memperburuk portofolio bank BUMN di segmen menengah bawah dengan pasar yang sangat besar. Karena dikhawatirkan dengan akuisisi yang ada, maka fokus BTN sebagai sumber pembiayaan rumah murah akan bergeser," ujar pengamat Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Di luar skenario politik yang ada, lanjutnya, bila memang BTN diakusisi oleh bank BUMN lainnya, maka BTN sudah mencederai hati para pelaku pasar yang sampai saat ini melihat BTN merupakan harapan sebagai bank perumahan untuk membantu menyalurkan kredit rumah murah untuk mengurangi back log rumah yang masih sangat tinggi.
"Sebelum pemerintah merealisasikan rencana akuisisi tersebut, sebaiknya melihat tidak hanya sebatas kepentingan politik melainkan kepentingan pasar perumahan nasional agar tidak terganggu," ujarnya.
Dirinya mengimbau, pemerintah harus menjamin tetap tersedianya penyaluran kredit rumah murah.
(rzy)
