Share

Menelusuri Asal Usul Nama Istana Merdeka

Meutia Febrina Anugrah , Okezone · Sabtu 19 April 2014 08:08 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 18 471 972301 ZogudeSRef.jpg (foto : Kidnesia.com)
A A A

JAKARTA - Indonesia memiliki enam istana kepresidenan. Salah satu istana yang paling terkenal adalah Istana Merdeka. Meski bukan yang paling tua dan megah dan paling indah, istana ini merupakan istana yang menjadi kediaman resmi presiden, dan tempat berlangsungnya upacara-upacara kenegaraan.

Istana Negara yang berada di belakang dan satu halaman dengan Istana Merdeka, jauh lebih dulu dibangun. Sementara Istana Bogor jelas lebih luas dan megah dan Istana Yogyakarta yang mempunyai peran paling besar dalam revolusi kemerdekaan. Demikian penelusuran Okezone dari berbagai sumber, Sabtu (19/4/2014)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pemberian nama Istana Merdeka mempunyai latar sejarah tersendiri. Pada tanggal 27 Desember 1949 Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat. Acaranya berlangsung di dua tempat: di Istana Gambir, Jakarta, Indonesia, dan Istana Dam, Amsterdam, Belanda. Di Istana Gambir, Wakil Tinggi Mahkota Belanda AHJ Lovink melakukan upacara itu di hadapan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia.

Karena perbedaan waktu antara Amsterdam dan Jakarta, upacara di Istana Gambir itu dimulai menjelang senja. Matahari sudah hampr terbenam ketika lagu kebangsaan Belanda Wilhelmus berkumandang mengiringi bendera Merah-Putih-Biru untuk terakhir kalinya merayap turun dari puncak tiangnya. Masyarakat yang berkumpul di luar halaman Istana Gambir dan bersorak-sorak menyaksikan turunnya bendera tiga warna itu. Sorak-sorai kian gemuruh setelah kemudian lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan mengantar bendera Merah-Putih ke puncak tiang. ”Merdeka ! Merdeka! Hidup Indonesia!”.

Sementara di Troonzaal (Bangsal Singgasana) Istana Dam, Amsterdam, Ratu Juliana menandatangani naskah pengakuan kedaulatan itu dan menyerahkan kepada Perdana Menteri Republik Indonesia Mohammad Hatta yang memimpin Delegasi Republik Indonesia dalam perundingan itu. Untuk pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan di Istana Dam.Kobaran pekik ”Merdeka” pada senja bersejarah itulah yang kemudian menggerakkan Bung Karno untuk mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini