Share

Sejak Dibangun, Istana Merdeka Sudah Anti-Banjir

Meutia Febrina Anugrah , Okezone · Sabtu 19 April 2014 10:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 18 471 972303 l4BHZGCaQD.jpg (Foto : Okezone)
A A A

JAKARTA - Istana Negara dan Istana Merdeka merupakan satu-satunya istana keprisedanan yang lokasinya berdekatan. Istana Negara dibangun pada tahun 1796, sedangkan Istana Merdeka dibangun pada tahun 1873. Kedua istana ini berlokasi di kompleks di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

Bangunan kedua istana ini dahulunya merupakan milik Residen Belanda pertama untuk Surakarta, Jacob Andries. Demikian penelusuran Okezone dari berbagai sumber, Sabtu (19/4/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sejak awal pembangunannya, Istana Negara dan Istana Merdeka dibangun mengikuti konsep rumah panggung untuk memperhitungkan kemungkinan banjir atau pasang surut air. Konsep rumah panggung itu juga berfungsi sebaga sarana aliran udara (ventilasi) untuk menyejukkan isi bangunan. Dengan hadirnya teknologi penyejuk udara di masa modern, bagian bawah ini kemudian ditembok dan diubah menjadi berbagai ruang layanan, seperti dapur, gudang, dan sebagainya.

Gaya arsitektur Pallado tampak jelas dari eksterior kedua gedung ini yang menampilkan saka-saka bercorak Yunani. Ada enam saka bundar laras Doria di bagian depan Istana Merdeka, sedangkan bagian depan Istana Negara menonjolkan 14 saka dengan laras yang sama. Kesan arsitektur Palladio juga terlihat pada bingkai-bingkai jendela dan pintu yang besar disamping lengkung-lengkung gapura di kedua sisi Istana Merdeka.

Kedua Istana Jakarta ini mempunyai ciri yang hampir mirip, yaitu serambi depan yang luas dan terbuka. Di Istana Merdeka, serambi itu dicapai dengan mendaki 16 anak tangga batu pualam, langsung dari arah depan. Di Istana Negara, serambinya yang sedikit lebih sempit dicapai dari dua anak tangga di sisi kanan dan kiri, dan bagian depannya ditutup dengan pagar balustrada.

Hingga saat ini, hampir semua kepala negara dan kepala pemerintahan dari seluruh dunia pernah mengunjungi Istana Merdeka di Jakarta. Nama-nama mereka tercatat dalam daftar panjang para tamu negara di Istana Jakarta. Beberapa nama besar dalam sejarah dunia yang pernah berkunjung ke Istana Jakarta antara lain adalah: Shri Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri Indira Gandhi, Ratu Elizabeth, Raja Norodom Sihanouk, Jaksa Agung Robert Kennedy, Presiden Nelson Mandela, Kanselir Helmut Kohl, Presiden Bill Clinton, dan Putri Diana.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini