Cara Makan Begini Bikin Tubuh Simpan Lemak

Kondisi masalah obesitas di dunia sendiri kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data WHO, Nutrition Advisory Board Herbalife sekaligus ahli nutrisi dan obesitas, Dr. Rocio Medina mengatakan bahwa di Asia Pasifik obesitas juga meningkat pesat, yaitu lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal setiap tahun karena penyakit jantung dan diabetes akibat bermula dari obesitas.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara, berdasarkan sumber dari Euromonitor International sejumlah negara diprediksi memiliki tingkat pertumbuhan obesitas tercepat dari 2010 hingga 2020, yaitu Vietnam (225%), Hong Kong (178%), India (100%), Korea Selatan (80,7%), Selandia Baru (52%), dan Indonesia (50%).

“Kalau kita biarkan data ini, maka obesitas akan terus meningkat dan di Asia masalahnya ada di kombinasi makanan,” ungkap Dr. Rocio Medina pada media briefing dalam rangka “Tur Kesehatan Asia Pasifik 2014” di The Hall 8, Senayan City, Jakarta, Kamis, 17 April 2014.

Menurutnya, orang-orang di Asia, termasuk Indonesia cenderung mengonsumsi makanan berkarbohidrat dan lemak secara bersamaan. Padahal, Dr. Rocio Medina mengatakan bahwa makan karbohidrat dan lemak secara bersamaan dapat mengakibatkan tubuh menyimpan lemak.

“Sekarang sayuran tidak direbus, tetapi langsung digoreng berbarengan dengan karbohidrat dan lemak. Untuk itu sangat penting mencari pengganti nutrisi makanan,” jelasnya.

Bila berbicara mengenai pengganti nutrisi makanan, Dr. Rocio Media menganjurkan untuk memasukkan suplemen bernutrisi. Hal ini karena menurut Dr. Rocio Medina, mengonsumsi makanan sehat sehari-hari dan produk suplemen bernutrisi sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

(tty)