JAKARTA - Bentuk upaya pemerintah mendukung atau mempercepat program konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar Gas (BBG) yakni, terus membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Namun, hal tersebut belum mendukung transportasi umum.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena mengatakan, hal tersebut merupakan pekerjaan yang maksimal untuk menekan anggaran BBM bersubsidi agar tidak jebol.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Selama tidak dibangun angkutan umumnya, semua orang pakai angkutan pribadi pasti jebol," ujarnya di Gran Hyaat Hotel, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Menurutnya, konversi bahan bakar di Indonesia masih belum cukup siap matang apa yang dilakukan pemerintah. "Kalau BBG mana buktinya, tiap mau isi selalu antri, SPBG-nya katanya dalam tiga tahun mau dibangun per area, tapi buktinya mana," tegasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini infrastruktur dan regulasi masih tidak didukung oleh pemerintah. Publik dinilai hanya mendorong sesuatu yang populer saja.
"Publik haris mendorong agar regulator melakukan hal yang perlu, bukan ada yang populer," ujarnya.
(rzy)