Share

Yuk! Singgah Sejenak di Masjid Kebanggaan Banjarmasin

Winda Destiana, Jurnalis · Minggu 20 April 2014 10:40 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 19 408 972725 iN7t1lOeSn.jpg Masjid Sabilal Muhtadin (Foto: indonesiatravel)

TERLETAK di jantung kota Banjarmasin dan menghadap Sungai Martapura, Masjid Sabilal Muhtadin diambil dari nama ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (1710-1812) yang mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari juga adalah penulis kitab Sabilal Muhtadin.  

Masjid ini merupakan Masjid terbesar di Kota Banjarmasin dan menjadi kebanggaan warganya. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin, tak jauh dari Kantor Gubernur Kalsel. Masjid Raya Sabilal Muhtadin mempunyai bentuk unik dengan kubahnya yang khas. Di komplek Mesjid ini juga terdapat hutan kota serta tidak jauh dari Taman Maskot dan Siring Sungai Martapura.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Seperti yang dilansir dari Indonesiatravel, dibangun di atas tanah seluas 100.000 meter persegi dimana pada masa Hindia Belanda dikenal dengan nama Fort Tatas atau Benteng Tatas karena berada di komplek bekas Asrama Tentara Tatas yang dikenal dengan sebutan Benteng Tatas. Bangunannya meliputi dinding, lantai, menara dan turap plaza, keseluruhannya berlapiskan marmer. Masjid ini memiliki 5 menara menjulang tinggi dan taman hijau yang luas.

 

Masjid Raya Sabilal Muhtadin mulai dibangun 10 November 1974 hingga Oktober 1979. Masjid ini mampu menampung 15.000 jamaah meliputi bagian dalam sebanyak 7.500 dan di bagian halaman menampung 7.500 orang. Bangunan Masjid terbagi atas bangunan utama dan menara. Bangunan utama luasnya 5250 m², yaitu ruang tempat ibadah 3.250 m² dan ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua luasnya 2000 m².

 

Banjarmasin dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, jadi tak lengkap rasanya apabila Anda jika tidak menjelajahi aktivitas sungainya. Lakukanlah tour wisata keliling kota melalui sungai agar Anda dapat mengenal lebih dekat kehidupan sungai masyarakat Banjar. Berkeliling di sungai sekitar Banjarmasin dapat Anda lalui dengan menggunakan klotok wisata atau kapal wisata.

 

Lakukan tur di pagi hari, karena pada saat itu Anda bisa melihat aktivitas masyarakat di pinggir Sungai yaitu pasar terapung yang terkenal. Anda juga bisa melihat rumah-rumah panggung di sepanjang sungai dan melihat aktivitas beberapa pelabuhan seperti Pelabuhan Trisakti maupun dermaga kecil lainnya. Tur wisata sungai ini biasanya melalui rute: Sungai Martapura – Sungai Kuin – Muara Sungai Kuin – Pasar Terapung – Pulau Kembang – Sungai Barito dan kembali lagi ke Sungai Martapura.

 

Masjid Raya Sabilal Muhtadin sering sekali menjadi pusat kajian keislaman juga tentunya untuk peringatan hari-hari besar umat Islam mulai dari salat Idul Fitri dan Idul Adha, peringatan Isra Mi’raj, peringatan Maulid Nabi, dan peringatan Khataman Alquran. Di Komplek Mesjid ini juga tersedia Sekolah Islam Sabilal Muhtadin. Di Masjid Raya Sabilal Muhtadin seringkali dijadikan sebagai pusat kegiatan keislaman, dimana hampir setiap harinya ada pengajian.

 

Pengajian yang paling banyak didatangi jamaah adalah pengajian KH Ahmad Bakeri atau yang lebih akrab dipanggil Guru Bakeri setiap Jum'at malam, serta pengajian Guru Juhdi setiap Kamis malam.

Saat Anda berkunjng ke masjid ini maka dapat menikmati arsitektur bangunannya yaitu salah satu kubah bangunan utama bergaris tengah 38 meter dan terbuat dari aluminium sheet kalcolour berwarna keemasan. Sekeliling masjid dihiasi kaligrafi yang terbuat dari bahan tembaga bertuliskan ayat-ayat Al Qur'an, Asmaul Husna, serta nama 4 khalifah utama pertama.

 

Pintu dan jendela masjid ini juga dihiasi relief ukiran khas Banjar. Menara masjid ini terdiri atas 1 menara besar yang tingginya 45 meter dan 4 menara-kecil tingginya masing-masing 21 meter. Pada bagian atas bangunan utama terdapat kubah besar dengan garis tengah 38 meter, terbuat dari bahan aluminium berwarna emas ditopang kerangka baja. Sementara kubah menara kecil memiliki garis tengah 5 dan 6 meter.

 

Lampu hiasnya meliputi 17 buah unit bergantungan dengan bola kaca yang tersusun dalam lingkaran bergaris tengah 9 meter. Saat Anda berada di dalam ruangan akan terasa kesan ringan dan ditempatkan sebagai kontras terhadap fisik bangunan itu sendiri. Desain bangunan masjid dengan kubah besar dipadu tiang-tiang kokoh serta dinding tebal dan padat yang keseluruhan dibalut sekitar 14.830 m² pualam krem muda. Kesan yang timbul dari eksteriornya maupun interiornya yang akan Anda tangkap adalah suasana berat, kukuh dan menekan.

 

Apabila Anda perhatikan kaligrafi yang terangkai dipadu dengan motif tumbuh-tumbuhan. Hasilnya adalah kesan hidup dan dinamis. Demikian pula ayat-ayat suci yang dituliskan dalam bentuk khat indah dengan gaya naski, diwani, riqah, tsulus dan kufik. Semuanya menimbulkan rasa kekayaan cita rasa seni yang tinggi kepada Tuhan. Kaligrafi itu seluruhnya dibentuk dari bahan tembaga yang dihitamkan dengan pemilihan bentuk tulisan kaligrafi.

 

Demikian juga pada pintu, krawang dan railing, keseluruhannya dibuat dari bahan tembaga dengan bentuk relief berdasarkan seni ragam hias yang banyak terdapat di daerah Kalimantan terutama unsur-unsur ragam-hias motif tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai tradisi seni-hias pada bangunan bangunan masjid seluruh dunia.

 

Elemen hias tersebut diolah secara cermat dan akan tampak bukan saja sesuatu yang indah tetapi sekaligus dapat bermakna lain terutama pengalaman batin.

 

 

Ingin rafting gratis di Citarik? Buka link ini

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini