Share

Massa Kepung Mapolsek & Bakar Kendaraan Milik Polisi

ant , Jurnalis · Minggu 20 April 2014 00:02 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 20 340 972799 nhtgsTW51I.jpg Ilustrasi (Dok Okezone)
A A A

PALU - Sejumlah kendaraan pribadi milik polisi dan warga di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, dirusak lalu dibakar pada Sabtu (19/4/2014) malam. Hingga pukul 23.30 Wita setidaknya terdapat dua motor yang dibakar dan tiga unit mobil dirusak.

 

"Kendaraan roda dua milik polisi sebanyak dua unit dibakar, sementara tiga mobil jenis kijang milik warga juga dirusak polisi," kata Camat Biau, Arfan Korompot, terkait situasi terkini di Buol.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Arfan Korompot mengatakan, saat ini kedua belah pihak sudah saling merusak kendaraan, sehingga situasi di Biau, ibu kota Kabupaten Buol masih mencekam. "Karena warga masih bertahan di beberapa tempat dan polisi juga masih berjaga-jaga," kata Arfan.

 

Dia mengatakan pemerintah, tokoh masyarakat, dan aparat kepolisian sudah saling berkoordinasi untuk menghindari terjadinya korban kedua belah pihak. "Semua pihak sekarang sudah turun lapangan memberikan imbauan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

 

Arfan mengatakan Bupati Buol Amiruddin Rauf sudah memberikan imbauan dan peringatan kepada warga agar menahan diri melalui pengeras suara di rumah ibadah. "Pak bupati langsung mengumumkan di masjid-masjid," katanya.

 

Kericuhan sendiri dipicu oleh kekalahan tim sepak bola Persbul Buol saat melawan tim dari Persiwangi Banyuwangi dengan skor 1-2, dalam lanjutan pertandingan Divisi II Liga Indonesia pada Sabtu sore.

 

Akibat kekalahan kandang itu, sebagian pendukung Persbul Buol meluapkan kekecewaannya dengan melempari dan merusak sejumlah barang di sekitar stadion. Karena terjadi kekacauan usai pertandingan, polisi kemudian berusaha mengamankan situasi lalu mengeluarkan tembakan sehingga menimbulkan kepanikan. Dalam peristiwa itu seorang anak diduga kepalanya terbentur sehingga terluka. Selain itu terdapat seorang korban lainnya yang diduga terkena tembakan peluru karet.

 

"Warga Buol ini masih trauma dengan peristiwa 2010, sehingga apa pun jenis pelurunya warga tidak menerima itu karena masalah dulu belum tuntas kasusnya," katanya.

 

Massa yang marah lantas mengepung Markas Polsek Biau sembari melemparkan batu, bom molotov dan anak panah. Lemparan itu membuat sejumlah kaca Polsek Biau pecah, serta membuat beberapa polisi terluka. Polisi terus bertahan dengan menggunakan tameng agar tidak terkena lemparan benda keras.

 

Kapolres Buol, AKBP Ferdinand Maksi Pasule, mengatakan, di Mapolsek Biau terdapat asrama Polri yang ditempati sekira 20 kepala keluarga. Aksi ini membuat sejumlah wanita dan anak-anak ketakutan karena massa yang beringas. "Kita utamakan keselamatan warga di dalam. Kita belum bisa memastikan adanya provokator, perlu penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

 

Kapolres juga memerintahkan anakbuahnya untuk tidak terpengaruh kejadian ini sehingga bertindak gegabah dan menyebabkan korban baru. "Kita hanya mengimbau warga untuk membubarkan diri dan sesekali memberikan tembakan peringatan ke udara," katanya.

Saat ini aparat di Polres Buol masih menunggu bantuan dari Polres terdekat yang berjarak sekitar 250 kilometer.

 

Pada 2010, kerusuhan juga melanda Kabupaten Buol saat terjadi bentrok antara warga dengan polisi. Dalam kejadian itu tujuh orang tewas tertembak polisi dan puluhan lainnya luka-luka termasuk aparat keamanan. Kejadian itu dipicu tewasnya seorang warga di dalam tahanan Polsek Biau karena diduga kuat dianiaya oknum polisi.

 

Pada akhir 2013 juga sempat terjadi keributan di Polres Buol ketika polisi menyita belasan kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi dokumen saat operasi Zebra. Sejumlah warga meminta polisi menyerahkan sepeda motor itu, dan akhirnya disanggupi polisi dengan alasan menghindari kerusuhan.

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini