Share

Benda Diduga Bom di Gereja Injili Terindikasi Bisa Meledak

ant , Jurnalis · Minggu 20 April 2014 14:13 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 20 340 972949
A A A

BALIKPAPAN - Pelaksaan ibadah Paskah di Gereja Injili Nusantara Jemaat Kasih Balikpapan, Kalimantan Timur, terpaksa ditunda menyusul ditemukannya rangkaian elektronik diduga bom. Benda tersebut ditemukan oleh penjaga gereja, Anton (36), dini hari tadi sekira pukul 03.00 Wita.

Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Kalimantan Timur, AKBP Desman Tarigan, mengatakan, penundaan dilakukan lantaran timnya melakukan sterilisasi di sekitaran gereja. Sterilisasi untuk memastikan ibadah dapat berlangsung dengan aman.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ibadah sempat ditunda beberapa jam karena kami lakukan sterilisasi agar umat dapat tenang dalam menjalankan ibadah," kata Desman Tarigan di Balikpapan, Minggu (20/4/2014).

Dia menjelaskan, barang yang ditemukan tersebut sifatnya seperti bahan peledak dengan rangkaian elektronik dan diindikasi dapat menimbulkan ledakan. Gereja Injili beralamat di Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan Selatan.

Ibadah Paskah di gereja tersebut harusnya dimulai pada pukul 09.30 WIB. Namun lantaran penemuan benda diduga bahan peledak tersebut dan dilakukannya sterilisasi lingkungan gereja oleh tim Gegana, ibadah baru dilangsungkan pada pukul 11.30 Wita.

Rangkaian elektronik diduga bahan peledak ditemukan oleh Anton (36) sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu, Anton hendak memeriksa situasi karena terdengar adanya suara. Setelah disorot dengan senter, Anton sempat melihat ada orang keluar dari semak-semak sekitar hutan.

Dan selanjutnya orang tak dikenal tersebut yang diperkirakan berjumlah dua orang, meninggalkan dua aki kering bersama rangkaian elektronik di sekira enam meter dari sekolah Kalimantan International Christian School (KICS) yang masih berada di lingkungan gereja. Rangkaian kabel dalam bungkusan tersebut dihubungkan dengan stop kontak listrik di gedung sekolah.

(ris)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini