Share

Tujuh Konjen Asing Ramaikan Pameran Beasiswa Kesma Expo ITS

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Minggu 20 April 2014 17:24 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 20 373 973042 MwVXN4MbJV.jpg
A A A

JAKARTA - Setelah berhasil menggelar seminar dunia kerja, Simulasi TOEFL dan seminar pascasarjana, Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) Expo sukses menggelar talkshow sukses belajar di luar negeri bersama International Office. Dibarengi dengan pameran beasiswa luar negeri dan dalam negeri, acara ini sedikitnya menarik 700 pengunjung yang dibuka untuk umum.

Dalam pameran beasiswa kali ini, mahasiswa diajak untuk membayangkan bahwa studi keluar negeri tidak sesusah yang di bayangkan. Pameran ini memperkenalkan bahwa kuliah diluar negeri itu sangat mudah.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Misalnya, untuk kuliah di negara Taiwan, Taiwan tidak mematok nilai score TOEFL dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi," ujar Panitia bagian Beasiswa, Noorahmah Ayu Ning Tyas seperti dilansir dari laman ITS Online, Minggu (20/4/2014).

Terdapat tujuh Konsulat Jenderal dari berbagai negara yang ikut meramaikan acara pameran beasiswa luar negeri ini. Ketujuh negara tersebut yakni Institut Francis Indonesia (IFI), Uni-italia, Aminef, AIESEC, Beasiswa Jepang Foundation, Beasiswa Taiwan, IDP (Beasiswa Australia).

Selain itu, terdapat empat beasiswa dari dalam negeri yakni Beasiswa badan amil zakat nasional (Baznas), Beasiswa XL Future Leaders, Beasiswa Karya Salemba empat (KSE), dan Beasiswa Sobat Bumi Pertambangan Minyak Nasional (Pertamina). Selain melakukan pameran, masing-masing beasiswa mempresentasikan program beasiswanya ke atas panggung.

Yang terpenting adalah mahasiswa Indonesia mampu dan bisa bertahan hidup di Taiwan. Sedangkan untuk kuliah di Perancis, diperlukan keahlian berbahasa Perancis bahkan harus memiliki sertifikat B1 untuk bahasa Perancis sendiri. Karena setiap bulan Mei, Unit Pelaksana Teknis (UPT) bahasa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya membuka kelas bahasa Perancis.

Menteri Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Zaid Al Rasyid mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai berbagai beasiswa di luar negeri dan dalam negeri. "Harapannya, mahasiswa akan tahu kedepannya dia akan melangkah kemana, mau bekerja ataupun mau studi keluar negeri," ucapnya.

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini