Share

Demo, Ribuan Karyawan Tolak Akuisisi BTN

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Minggu 20 April 2014 10:20 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 20 457 972884 BDRe47MZ71.jpg Aksi SP BTN. (Foto: Dani Adil/Okezone)
A A A

JAKARTA - Para pekerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang tergabung dalam Serikat Pekerja BTN hari ini melakukan acara apel kesetiaan bela BTN sebagai awal gerakan melawan akuisisi oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di Kantor Bank BTN, di wilayah Harmoni, Jakarta Pusat.

Pantuan Okezone, ribuan anggota SP BTN melakukan unjuk rasa mulai pukul 09.00 dan kompak memakai atribut dengan pakaian warna hitam dan slayer dikepala bertuliskan 'Tolak Rencana Akuisisi'.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Selain itu, berbagai atribut pun diikutsertakan dalam aksi Bela BTN ini. Mulai dari spanduk bertuliskan "BTN Not For Sale", "Tolak Akuisisi", "Direktur Utama BTN Maryono Go to Hell", hingga tabur bunga dan aksi teatrikal bertuliskan RIP Maryono dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Serikat Pekerja BTN, Satya Wijiantara sedang melakukan orasi dengan teriakan-teriakan

"Tolak Akuisisi BTN, kembalikan BTN pada rakyat. Karena BTN milik rakyat," ucap Satya saat orasi didepan ribuan pekerja BTN di Menara BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Sementara itu, salah satu panitia unjuk rasa, Raby mengaku saat ini sudah ada sekira 1.000 karyawan BTN yang hadir berasal dari berbagai wilayah dan kantor cabang di Indonesia.

"Banyak mas, ada yang dari Jabotabek dan luar Jabotabek, seperti Sumatera, Sulawesi, Jawa Tengah dan lainnya," kata dia.

Raby mengaku, pekerja BTN mendesak supaya pemerintah membatalkan rencana akuisisi tersebut. "Kita nggak bisa berdiri sendiri lagi, nggak bisa jadi BUMN lagi. Dan yang ada pelayanan malah semakin hancur kalau akuisisi terealisasi," paparnya.

Dia menambahkan, kehancuran dapat terjadi karena adanya perbedaan segmentasi pasar dari kedua bank tersebut. "Kita kan melayani masyarakat menengah ke bawah, sedangkan Bank Mandiri untuk menengah ke atas. Dari situ saja sudah beda," tegas dia.

Menurutnya, aksi demo ini tidak akan berhenti sampai disini. Pihaknya bakal kembali menggelar aksi unjuk rasa pada 27 April 2014. Sementara Raby belum memastikan apakah puncak unjuk rasa akan dilakukan pada 21 Mei saat Bank Mandiri menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Minggu depan kami akan lanjutkan demo lagi. Tapi kalau untuk 21 Mei, biarlah nggak usah," tukas dia.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini