JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan diminta berpikir matang-matang sebelum mengambil keputusan. Hal ini tidak terlepas dari penyataan Kementerian BUMN yang memberikan izin PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengakuisisi BTN.
"Dahlan Iskan dan Bank Mandiri ini jalan cepat, tapi ini kan kakak adik. Masak adik kakak saling makan, yang bener saja. Adik kakak itu saling bantu, bukan saling makan. Saya kepengen BTN ini dibenahi," ujar pengamat ekonomi Rizal Ramli di kantor pusat BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut dia, tidak ada rasa tanggung jawab jika direksi Bank Mandiri dan Dahlan Iskan jika benar-benar mau ambil alih Bank BTN. Dia menambahkan, lebih baik Bank Mandiri mengakuisisi bank swasta lainnya.
"Dan kepada direksi Bank Mandiri, kalau mau over, ambil bank swasta lain. Saya ingin kinerja BTN diperbaiki. Dulu saya juga benahi struktur PT Semen Indonesia, dan sekarang kinerja Semen Indonesia sangat bagus, bangun pabrik hingga di Myanmar," tegasnya.
Dia menambahkan, jika kinerja BTN diperbaiki tidak menutup kemungkinan langkah BTN akan menyamai kinerja Semen Indonesia.
"Kita akan benahi BTN. Supaya bisa lebih bagus, nanti kita ambil alih bank sejenis di Laos, Myanmar seperti Semen Indonesia. Saya yakin karyawan BTN bisa jadi jagoan di sana," paparnya.
Dia pun menilai, saat ini kinerja Bank BTN masih sehat dan tidak ada alasan untuk diakuisisi. Kinerja Bank BTN hanya perlu diperbaiki.
"Bank ini masih sehat, tidak ada alasan di akusisi. Kalau diakuisisi sejarahnya BTN akan hilang. Tinggal nama Bank Mandiri saja," cetusnya.
Dirinya pun berharap, apa yang dibicarakan untuk menyelamatkan Bank BTN dilakukan oleh Direksi BTN. "Ikuti saran saya saja, ini masih sehat-sehat pegawainya, masih muda-muda juga. Tapi ini sudah ada rencana akuisisi saja, belum dikomunikasikan juga ke publik," tandasnya.
(wdi)
