Share

Inovasi, "Agama" Baru Perusahaan

Koran SINDO , Jurnalis · Senin 21 April 2014 08:54 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 23 973130 CsXToJ4COr.jpg Ilustrasi. (Foto: Forbes)
A A A

PARA pemimpin perusahaan dituntut mengawal inovasi yang dilakukan perusahaan mereka. Tanpa inovasi, sebuah perusahaan bisa tenggelam di tengah persaingan. Inovasi akan membuat perusahaan bisa memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Bukan hanya itu, perusahaan inovatif akan memberikan produk- produk baru yang akan menjadi tren di masa mendatang. Beberapa waktu lalu media fastcompany. com merilis daftar Most Innovative Companies 2014.

Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan informasi banyak masuk dalam daftar tersebut. lima besar perusahaan paling inovatif versi fastcompany.com yaitu Google, Bloomberg, Xiaomi, Dropbox, dan Netflix. Fastcompany.com menulis bahwa inovasi dianggap sebagai ”agama” bagi perusahaan. Inovasi akan menjadi ”iman” yang akan menuntun mereka menggapai kesuksesan dalam bisnis. Para pelaku bisnis meyakini bahwa suatu produk atau jasa secara radikal dapat me-remake industri, mengubah kebiasaan konsumen, dan menantang asumsi-asumsi ekonomi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, inovasi tetap harus hati-hati. Inovasi yang tidak terarah akan membuat perusahaan merugi. Banyak pakar yang mengkhawatirkan adanya gelembung inovasi (innovation bubble). Beberapa perusahaan over valued dan penemuan over hyped akhirnya jatuh dan uang pun hilang. Risiko kegagalan dan keruntuhan selalu bisa datang kapan saja. Saat ini budaya inovasi di seluruh dunia lebih kuat dari sebelum periode sebelumnya.

”Staf kami telah menghabiskan lebih dari enam bulan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Untuk menghasilkan daftar 50 perusahaan paling inovatif, dan perusahaan inovatif di 10 sektor, kami menilai ribuan perusahaan. Dari semua pekerjaan itu,” tulis Fastcompany. com yang dipublikasikan beberapa waktu lalu.

Google! dinilai sebagai perusahaan paling inovatif telah menjadi perusahaan berbasis internet yang paling sukses dalam 16 tahun terakhir. Situs pencarian ini telah menjadi tempat bertumpu utama bagi masyarakat dunia untuk mencari banyak hal di internet.

Cara kerja Google tampak sangat sederhana. Dia memberikan fungsi yang ”sederhana” bagi para penggunanya. Perusahaan ini mendapatkan penghasilan terbesar dari iklan. Google! mengenakan biaya per-klik kepada pengiklan online. Dalam perkembangannya, perusahaan ini kemudian tidak hanya mengandalkan iklan online, namun terus mengejar proyek-proyek yang bisa menghasilkan temuan baru. Sejumlah inovasi yang dilakukan dalam beberapa tahun ini membuat Google! menempati peringkat pertama dalam Most Innovative Companies 2014, setelahmendapatkan penghargaan serupa pada 2008.

Hasil riset-riset Google! telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat modern. Sejumlah inovasi yang telah dihasilkan Google! Di antaranya Calico, Google’s Autonomous Vehicles, Google Fiber, Glass, Shopping Express, dan Google Now. Calico merupakan perusahaan biotek independen yang dibentuk pada tahun 2013 oleh Google Inc dengan tujuan menjawab tantangan penuaan. Sementara, Google Fiber merupakan layanan internet yang diberikan Google dengan kecepatan hingga 1.000 Mbps.

Sedangkan Google Now memberikan layanan berupa mengingatkan pengguna Google! tentang lagu atau buku dari idola mereka. Layanan lain yang telah disediakanGoogle! adalahShoppingExpressyang memberikan layanan pengiriman kilat. Sejumlah inovasi Google terlihat tidak hanya pada bidang internet, namun juga pada bidang lain yang mengandalkan teknologi. Salah satu inovasi perusahaan ini yang kini banyak digemari adalah Glass, yang merupakan kacamata yang dikembangkan Google melalui proyek riset dan pengembangan Project Glass.

Perangkat ini menampilkan informasi dalam format bergaya telepon pintar, yang bisa terhubung ke internet melalui perintah suara bahasa alami. Kaca mata ini telah banyak dinanti sejumlah kalangan. Chief Executive Officer (CEO) Google! Larry Page, menyebutkan pihaknya sedang mengembangkan headsetuntuk sistem operasi Android. ”Jelas, Glass berjalan pada OS Adroid, jadi (Android) dapat berjalan pada berbagai perangkat, dan saya pikir itu akan terus berlanjut ke perangkat lain,” kata Page sebagaimana dilansir TechCrunch.

Sebelumnya sejumlah pihak telah berspekulasi bahwa Google Glass merupakan perangkat berbasis Android. Laporan terbaru menunjukkan, sistem operasi Google Glass terpisah dari Android, namun Page menepis isu tersebut dan menegaskan bahwa headset-nya itu menjadi bagian dari Robot Hijau. Glass berbasis Android, hanya melakukan perubahan dari versi orisinal dari OS tersebut. Dengan begitu, smartphone berbasis Android dan Google Glass dapat terintegrasi dan para developer dapat dengan mudah membuat aplikasi di perangkat tersebut. Page berhasil memimpin Google! untuk terus berinovasi. Inovasi semakin mengukuhkan Google! sebagai perusahaan paling inovatif saat ini. (islahuddin)

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini