Share

Surplus Perdagangan dengan Taiwan Ditargetkan Capai USD10 M

Hendra Kusuma , Okezone · Senin 21 April 2014 12:49 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 320 973273 QdNEQnxqSj.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Taiwan merupakan kerjasama yang memberikan banyak keuntungan. Saat ini, perdagangan Indonesia ke Taiwan surplus sebesar USD2 miliar pada 2013.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, untuk tindak lanjut hasil positif ini, pemerintah menargetkan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, perdagangan Indonesia dengan Taiwan dapat mencapai USD10 miliar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ekspor kita pada 2013 USD7 miliar, impor USD5 miliar, surplus USD2 miliar, kita akan tingkatkan tiga tahun ke depan menjadi USD10 miliar lebih, surplusnya bisa naik dari USD3-USD4,5 miliar," kata Bayu di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Dia menambahkan, ekspor Indonesia ke Taiwan memang berpotensi sangat tinggi. Sebab, sekitar 220 ribu warga negara Indonesia tinggal di Taiwan. Selain itu, Taiwan juga menjadi negara dengan purchsing power yang tinggi.

"Daya beli tertinggi dibanding negara Asia lain yaitu Taiwan, suasananya (konsidi pasar) juga bersahabat sehingga pasar Taiwan akan menjadi salah satu garapan ke depan untuk tingkatkan ekspor kita," katanya.

Dia menjelaskan, adapun produk yang diminati atau yang diminati pasar Taiwan, yaitu seperti produk furnitur, kopi, lifestyle, fashion dan consumer product seperti kopi, sambal, kecap, dan mi instan. Sedangkan untuk furnitur, Bayu yakin produk tersebut sudah langsung didatangkan dari Indonesia tanpa perantara.

Tidak hanya produk-produk tersebut, produk minyak dan gas asal Indonesia juga masih besar di ekspor ke Taiwan. Namun, besaran tersebut lebih kecil jika dibandingkan satu per satu dengan produk non-migas lainnya yang diekspor ke Taiwan.

"Kita masih banyak ekspor bidang energi seperti batu bara dan gas. Untuk produk non-migas kalau kita lihatnya satu per satu memang kecil, tetapi jika digabungkan juga cukup besar," tukas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini