Share

Foto Berbau SARA Picu Kemarahan Mahasiswa Papua

Yudhi Maulana , Okezone · Senin 21 April 2014 14:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 373 973334 KmwKgCX9zd.jpg Ikatan Mahasiswa Papua menggelar aksi damai untuk memprotes keberadaan foto bertendensi SARA yang diunggah mahasiswa IPB. (Foto: Yudhi M/Okezone)
A A A

BOGOR - Merasa geram karena tersebarnya foto berbau SARA di situs jejaring Facebook, Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) menggelar aksi demo di lingkungan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, Kabupaten Bogor. Mereka menuntut agar mahasiswa IPB pengunggah foto tersebut dikeluarkan dari kampus.

Puluhan anggota IMAPA melakukan long march di lingkungan kampus IPB. Mereka berorasi sambil menumpahkan kekesalannya akibat keberadaan foto di salah satu grup jual beli online mahasiswa di situs jejaring Facebook yang dinilai melecehkan etnis Papua.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Foto tersebut diunggah mahasiswa Fakultas Kehutanan bernama Rachmad Suprianggono. Si pengunggah menggunakan nama akun Facebook Alex Fahutan.

Dalam foto tersebut digambarkan orang etnis Papua mengenakan koteka tengah memasukan surat suara ke dalam kotak suara. Namun, yang membuat kesal massa adalah adanya tulisan, "Ingat saya sudah coblos ko, nanti klo papua tra maju, ko pung mata saya coblos pake koteka."

Kalimat itulah yang memancing amarah mahasiswa karena telah menghina budaya Papua. Meskipun si pengunggah foto tersebut berkilah bahwa foto tersebut tidak bermaksud menghina dan untuk mengajak mahasiswa lain agar tidak golput, IMAPA tetap menganggap foto itu merendahkan budaya Papua.

Koordinator aksi, Samuel Nawipa menjelaskan, aksi ini digelar sebagai wujud kekecewaan terhadap beredarnya foto yang dinilai merendahkan budaya Papua dan menjadi bahan lelucon.

"Tradisi Koteka ini adalah budaya leluhur Papua dan tidak boleh dipakai sebagai bahan bercanda," ujar Samuel usai melakukan aksi, Senin (21/4/2014).

Samuel meminta agar sesama mahasiswa dapat menghargai budaya lain, sesuai dengan nilai keluhuran bangsa yang ber-bhineka. Massa juga menuntut agar kampus segera mengusut masalah ini dan mengeluarkan Rachmad Suprianggono dari kampus.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini