SOLO - Menjamurnya hotel di Kota Solo dengan beragam fasilitas menambah ketatnya persaingan bisnis ini. Satu lagi yang baru lahir, yakni Move Hotel Megaland.
Move Hotel Megaland atau Hotel Solo muncul di tengah jantung pusat bisnis Kota Solo dengan mengusung konsep arsitektur modern dan kultur budaya Solo. Menurut General Manager Move Hotel Megaland, Yusi Kusnadi, Solo merupakan kota pertama setelah Jakarta sebagai lokasi berdirinya hotel di bawah bendera Chain Hotel Grup ini. Alasan memilih Solo lantaran keunikan kota ini. Di Kota Solo, terdapat dua keraton sebagai pusat budaya Jawa, yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegara.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Meskipun masih jauh di bawah Yogyakarta dan Bali, kota ini sangat unik. Di sini ada dua keraton sebagai pusat budaya Jawa. Dinamika perekonomian Kota Solo pelan namun pasti juga mulai berkembang pesat," kata Yusi, didampingi Serly Tamoly, Assistant Sales & Marketing Manager Move Hotel Megaland, saat berbincang dengan Okezone di Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini.
Tak heran, nantinya para pebisnis dan wisatawan akan disuguhkan atmosfer kebudayaan Jawa dan keraton yang akan menjadi ciri khas hotel. Pada bagian depan hotel, misalnya, terdapat ukiran batik yang cukup besar.
Selain berdiri di atas lahan seluas 4.007 meter, hotel berbintang 3 inipun memiliki lahan pakir cukup luas dibandingkan hotel lainnya di Kota Solo. Sekali pakir, 110 kendaraan bisa ditampung di hotel yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 351 ini. Move Hotel Megaland sendiri memiliki 101 kamar dengan berbagai tipe, mulai deluxe, executive, hingga suite.
Fasilitas yang ditawarkan antara lain Avocado Coffee & Resto; Spa, Hand & Foot; Blue Lounge; Ballroom; Meeting Rooms; Swimming Pool; dan Free WiFi Access di seluruh area hotel.
Avocado Coffee & Resto mengusung berbagai menu khas Indonesia dengan citarasa hotel bintang 3. Di sini para pebisnis dan wisatawan bisa mencicipi makanan serta jajanan khas Solo. Konsep yang ditawarkan adalah tradisonal-modern yang unik dan tetap menjanjikan kepuasan serta kenyamaan konsumen.
"Kita coba menghadirkan makanan dan jajanan khas kota ini sehingga tamu yang menginap kalau kangen dengan masakan khas Solo, tak perlu sulit-sulit pergi ke pasar. Dengan menginap atau makan di hotel ini, para tamu hotel bisa menikmati kembali makanan Solo paling disukainya," jelas Yusi, yang menargetkan okupansi 80 persen setelah hotel resmi dibuka pada 28 April 2014 nanti.
Opening rate yang akan ditawarkan adalah Rp345.678,-nett, termasuk sarapan untuk dua orang, fasilitas kamar antara lain LCD TV with international TV channel, shower adjusted water temperature, bathroom ammenities, bed top mattress & four of pillows, complementary mineral water, dan free WiFi.
Ingin rafting gratis di Citarik? Buka link ini
(ftr)
