Share

Saat Subak Bali Tergerus demi Keperluan Makan

Winda Destiana, Okezone · Senin 21 April 2014 19:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 407 973571 hEwUdKMaPY.jpg Subak, Bali (foto: wikipedia)
A A A

JAKARTA - Kesadaran masyarakat dalam menjaga daerah-daerah yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO belum tumbuh secara baik. Namun, sebagian sudah menjaganya dengan baik. Lalu, apa sebab lainnya?  

Beberapa situs warisan dunia di Indonesia mulai terancam kepunahannya. Salah satunya adalah subak yang merupakan sistem bertani yang mengimplementasikan filosofi Tri Hita Karana dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali. Selama 12 tahun Pemerintah Indonesia berjuang mendapatkan pengakuan dari dunia, kini justru lahan sawah menyusut setiap tahunnya lantaran dijual kepada pengembang untuk dijadikan hotel.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Anto Motulz, travel blogger sekaligus penikmat fotografi, mengatakan bahwa sebenarnya kesadaran masyarakat untuk menjaga wilayahnya sudah cukup baik. Hanya saja, pemerintah daerah yang kurang jeli memperhatikan kawasan tersebut guna melihat kebutuhan masyarakat setempat.

 

“Mereka melakukan hal itu, katakanlah menjual lahan kepada pengembang, untuk keperluan makan sehari-hari,” katanya ketika dihubungi Okezone, Senin (21/4/2014).

 

Jika hal tersbeut dibiarkan, ujar pemilik akun Twitter @motulz ini, generasi penerus petani yang mempertahankan sistem subak akan semakin menghilang. Pedesaan yang ada di Bali bukan dikhususkan memanen padi, tetapi hanya dijadikan ‘alat’ pengembang untuk menarik kedatangan wisatawan.

 

 

Ingin rafting gratis? Buka link ini

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini