Share

Kisah Traveler Wanita di Tengah Ancaman Keamanan (1)

Mutya Hanifah, Okezone · Senin 21 April 2014 17:41 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 409 973509 TwvTkIWsgf.jpg Shannon O'Donnel (Foto: News)
A A A

ZAMAN sekarang, sudah tidak aneh lagi bila perempuan berpergian sendiri keliling dunia. Banyak yang sudah melakukannya, salah satunya adalah Shannon O'Donnel, seorang penulis asal Florida, Amerika Serikat.

Shannon (29) meninggalkan rumahnya di Florida lima tahun lalu untuk berkeliling dunia. Selama itu, ia telah mengunjungi lebih dari 40 negara, dan 25 di antaranya ia jelajahi sendirian. Dari perjalanannya itu, ia telah menulis buku The Volunteer Traveler's Handbook, juga memiliki situs alittleadrfit.com berisi perjalanannya keliling dunia sebagai seorang perempuan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Shannon mengakui, di awal perjalanannya ia sempat merasa takut dan panik untuk berpergian sendiri. "Traveler wanita jumlahnya tidak banyak. Ada banyak orang yang berpergian berpasangan ataupun pria-pria yang berpergian sendiri, tapi jumlah traveler wanita masih cukup sedikit," cerita Shannon, seperti dikutip dari News, Senin (21/4/2014).

Ketakutan utamanya adalah diserang orang tak dikenal saat berada di tempat asing. "Tak hanya saya, semua orang yang tahu saya akan berpergian sendiri pun mengkhawatirkan hal tersebut," ujarnya.

Saat mengawali perjalanannya, Shannon sempat tak direstui oleh saudara dan keluarga. Namun, ia mendapat dukungan dari ayahnya, yang selalu mengingatkannya akan bahaya di jalanan melalui email.

Untungnya, selama perjalanan ia tak banyak mengalami hal-hal tak menyenangkan, meski bukan sama sekali tidak pernah. "Beberapa kali ada pria mencoba menyentuhku; saat festival di India, di Yordania, dan di Los Angeles. Kuncinya adalah selalu waspada," ujarnya.

Kejadian-kejadian tidak menyenangkan tersebut tidak membuatnya berhenti berpergian sendiri. "Tapi saya jadi menyadari, wanita memang masih jadi sasaran utama kejahatan, di negara manapun," tutur Shannon. 

"Yang penting adalah bagaimana melindungi diri sendiri dan tidak menempatkan diri pada situasi yang berisiko," tukasnya. (bersambung)

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini