KETAKUTAN dan ancaman terhadap perempuan di jalanan tidak membuat Shannon berhenti traveling. Ia justru semakin berani dan tetap melanjutkan perjalanannya berkeliling dunia.
Dalam perjalanannya, Shannon menemukan bahwa bahaya traveling bukanlah hanya serangan dari orang asing. Ada bahaya-bahaya lain, seperti kecelakaan ketika berkendara, menyelam, maupun naik gunung.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Bahaya yang mengancam di jalanan menjadi risiko siapa saja, bukan hanya perempuan. Laki-laki pun berisiko atas bahaya tersebut, dan tidak seharusnya membuat kita takut lalu berhenti untuk menjelajah," ujar Shannon, seperti dikutip dari News, Senin (21/4/2014).
Setelah mengunjungi banyak negara dan destinasi, Shannon menyadari bahwa setiap tempat punya risiko masing-masing. Ia pun menjadi semakin waspada dan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengenali dan mengerti risiko dari suatu destinasi tersebut.
"Semua ketakutan akan keselamatan ini tidak sebanding dengan kebaikan, persahabatan, dan pengalaman yang saya dapatkan di perjalanan. Masih banyak orang baik yang membantu perempuan selama traveling, dan ini yang membuat saya tidak ingin berhenti," tutur Shannon.
Karena itulah, dalam buku dan situsnya, Shannon menuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan wisatawan, terutama wisatawan perempuan selama perjalanan. Dimulai dari hal paling dasar, seperti memilih hotel dan moda transportasi yang nyaman dan terpecaya serta hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga diri.
(ftr)
