JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, beberapa produk Indonesia sangat diminati pasar Taiwan. Di mana, produk yang sangat diminati Taiwan adalah produk furnitur. Produk Indonesia itu sendiri sudah mengenakan SVLK.
Wakil Menteri Perdagangan (Kemendag) Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, dengan penerapan SVLK terhadap produk furnitur, produk yang akan diimpor oleh Taiwan dari Indonesia akan langsung terhadap barang jadi, bukan bahan baku lagi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Desainnya dari mereka, dan mereka siapkan perusahaan quality controlnya di sini. Tapi tenaga kerja dan bahan baku di sini," kata Bayu di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/4/2014).
Hubungan baik antara Indonesia dengan Taiwan, kata Bayu, diharapkan dapat mendorong investasi perusahaan-perusahaan di Taiwan ke Indonesia. Hubungan baik itu terlihat dari nilai ekspor Indonesia ke Taiwan yang sebesar USD7 miliar, sedangkan impor sebesar USD5 miliar.
Bayu menjelaskan, saat ini Indonesia menjadi negara alternatif tujuan investasi bagi Taiwan, jikalau perusahaan Taiwan akan melakukan ekspansi bisnisnya ke luar negeri.
"Mereka melihat kita karena iklim investasi yang bagus, punya pasar yang besar, mereka kenal baik Indonesia karena banyak WNI kita disana. Invetasinya dibanyak bidang seperti tekstil, consumer product, teknologi," pungkasnya.
Kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Taiwan merupakan kerjasama yang memberikan banyak keuntungan. Di mana, perdagangan Indonesia ke Taiwan surplus sebesar USD2 miliar pada 2013. Tindak lanjut hasil positif ini, pemerintah menargetkan dalam kurun waktu tiga tahun kedepan, perdagangan Indonesia dengan Taiwan sebesar USD10 miliar.
(wdi)