Share

BTN Diakuisisi, Orang Miskin Makin Sulit Punya Rumah

Meutia Febrina Anugrah , Okezone · Senin 21 April 2014 14:06 WIB
https: img.okezone.com content 2014 04 21 471 973329 1hwShT6PAu.jpg Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Wacana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh sesama bank BUMN, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengundang pro dan kontra. BTN yang notabene merupakan bank yang mengurus perumahan rakyat, jika diakusisi oleh Bank Mandiri dikhawatirkan tak bisa fokus lagi pada perumahan rakyat.

Anggota Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, kondisi BTN saat ini relatif sehat dan tidak ada masalah. Dia menyebut akan ada beberapa hal yang terjadi jika BTN diakuisisi.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Pertama dikhawatirkan Bank Mandiri akan pecah dan tidak akan fokus menangani perumahan. Kan Bank Mandiri bermain di segmennya beda. Dan suku bunga pasti akan berbeda juga. Suku bunga Mandiri kan lebih tinggi dari BTN," ucapnya pada media di Kantor IPW di Pasar Baru, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Dirinya menyebut beberapa waktu lalu Kementerian BUMN, Dahlan Iskan mengatakan akuisisi Bank BTN ini dilakukan untuk memperbesar pangsa dan mengurangi backlog. Namun Ali tidak setuju dengan alasan Dahlan tersebut.

"Masalah backlog ini tidak ada hubungannya dengan BTN. Masalah backlog ini adalah masalah Kemenpera," tambahnya.

Menurut Ali, jika akuisisi ini benar terjadi yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat menengah bawah.

"Ya dampaknya penyaluran KPR tidak fokus ke level menengah bawah, ujung-ujungnya backlog makin tinggi. Dikhawatirkan suku bunga sesuai dengan suku bunga komersial. Dan rakyat miskin makin susah dapat rumah," tutupnya.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini